Jumat 27 Jan 2017 23:30 WIB

In Picture: Karya dari Mereka yang Terbatas (Bagian 2)

.

Rep: Raisan Al Farisi/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Pengrajin difabel bekerja di Rumah Kreatif Tiara Handicraft Surabaya (FOTO : Raisan Al Farisi/Republika)

Pengrajin difabel bekerja di Rumah Kreatif Tiara Handicraft Surabaya (FOTO : Raisan Al Farisi/Republika)

Pengrajin difabel bekerja di Rumah Kreatif Tiara Handicraft Surabaya (FOTO : Raisan Al Farisi/Republika)

Pengrajin difabel bekerja di Rumah Kreatif Tiara Handicraft Surabaya (FOTO : Raisan Al Farisi/Republika)

Pengrajin difabel bekerja di Rumah Kreatif Tiara Handicraft Surabaya (FOTO : Raisan Al Farisi/Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Saat ini, Tiara Handicraft memberdayakan 28 orang difabel dan telah memiliki 400 alumni difabel yang pernah bekerja. Para difabel yang terdiri dari tuna daksa, tuna grahita, dan tuna rungu mendapatkan pendidikan khusus agar dapat berkreasi sebebas-bebasnya. Keterbatasan yang mereka miliki tidak menghalangi mereka untuk menghasilkan karya yang unik dan memiliki daya jual tinggi.

 

 

 

 

‘Personal story’ kisah yang melatari perjalanan produk-produk kerajinan Tiara Handicrat menjadi kelebihan nilai jualnya. Hal ini diapresiasi oleh banyak konsumen di belahan dunia lain tempat produk Tiara Handicraft dipasarkan seperti di Brazil, Amerika, Islandia, Jepang hingga Belanda.

Dalam satu bulan, Tiara Handicraft mendapatkan omset rata-rata puluhan juta. Berbagai penghargaan pernah diraih oleh rumah kreatif itu termasuk kesempatan berpidato di Markas Besar PBB sebagai penerima penghargaan Micro Credit Award dari PBB pada 2004.

sumber : Republika Foto
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement