REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Proyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) wilayah Provinsi Lampung masih menemui sejumlah masalah. Padahal, tim pembebasan lahan JTTS bergerak maju untuk melakukan penggantian dan pembayaran ganti rugi lahan warga secara cepat dan tepat.
Hingga Senin (30/1), tim Pembebasan Lahan JTTS masih menemui berbagai masalah di lapangan terkait ganti rugi lahan warga yang terkena proyek JTTS. Ketua pembebasan lahan JTTS Lampung, Adeham mengatakan, pihaknya selalu bertindak cepat untuk pembayaran ganti rugi lahan warga. “Tapi di lapangan masih menemui persoalan-persoalan,” kata Adeham.
Persoalan yang dihadapi tim pembebasan lahan JTTS di antaranya, masih ditemui warga yang menginginkan lahannya diukur ulang, meminta ganti rugi tanam tumbuh yang tidak sesuai, dan menaikkan nilai ganti rugi yang telah disepakati. Menurut dia, seharusnya warga mendukung proyek JTTS yang berdampak positif bagi warga sekitar.
Ia mengatakan bila warga mendukung lahannya yang terkena proyek dengan kesepakatan yang sesuai, proses ganti rugi lahan dan tanam tumbuh berjalan dengan cepat. Meski menemui persoalan kecil di lapangan, ia menegaskan timnya tetap bekerja terus melanjutkan proses ganti rugi lahan tol. Hingga saat ini, progres ganti rugi lahan tol masih terus berjalan, tidak jalan di tempat.