Pekerja pabrik genting di Kecamatan Jatiwangi, Kab Majalengka, Jawa Barat membawa genting menuju pembakaran. (FOTO : Agung Surpiyanto/Republika)
Ruang pembakaran genting mentah di Pekerja pabrik genting di Kecamatan Jatiwangi, Kab Majalengka, Jawa Barat (FOTO : Agung Surpiyanto/Republika)
Pekerja pabrik genting di Kecamatan Jatiwangi, Kab Majalengka, Jawa Barat. (FOTO : Agung Surpiyanto/Republika)
Pekerja pabrik genting di Kecamatan Jatiwangi, Kab Majalengka, Jawa Barat mengecat genting yang telah melalui proses pembakaran. (FOTO : Agung Surpiyanto/Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JATIWANGI -- Belakangan pemasaran genteng ini terus tergerus. Dua terakhir jumlah pabrik yang beroperasi terus berkurang. Genting harus bersaing dengan atap beton dan atap alumunium yang banyak beredar di pasaran. Selain harus menurunkan harga, beberapa pabrik harus memotong hari kerja karyawannya.
Keadaan ini diperparah oleh penjualan genteng-genteng reject di pasaran. Genteng yang tidak lolos kontrol kualitas ini semestinya tidak dipasarkan. Namun alih-alih dimusnahkan. Genteng ini dipoles sedemikian rupa dan dipasarkan dengan harga sangat murah sehingga merusak harga di pasaran.
sumber : Republika Foto
Advertisement