REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satria Muda (SM) Pertamina dipaksa menyerah 57-65 saat menghadapi Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta (PJE) pada Serie 1 IBL 2016 di Hall A Senayan, Jakarta, Sabtu (17/1).
Pelatih Cokorda Raka Satrya Wibawa mengakui kelemahan timnya bukan hanya pada defense namun juga saat offense. PJ mampu memaksimalkan kelemahan SM untuk mengambil kesempatan dan tidak menyianyiakan peluang.
''Kami bermain sangat buruk, sebaliknya Pelita Jaya tampil lebih baik dengan Koming, Adhi dan Kelly,'' kata pelatih yang akrab disapa Wiwin ini. ''Tim lawan mampu menekan titik kelemahan kami."
SM sebenarnya bukan bermain tanpa menyerang, mereka melakukan 30 offensive rebound selama pertandingan. "Shooting kami sangat-sangat buruk, namun andai finishing kita lebih bagus akan berbeda hasilnya,'' katanya.
''Kesalahan-kesalahan hari ini menjadi prospek untuk laga terakhir melawan Garuda Bandung. Meski kita kalah, kita harus tetap bangun dan tegak lagi menghadapi laga selanjutnya," tegas pelatih berusia 39 tahun ini.
Pada Ahad (17/1) ini, Satria Muda akan menghadapi Garuda Muda yang sehari sebelumnya mencatatkan kemenangan melawan Stadium Happy 8 dengan skor 60-56.