REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pebalap Yamaha Movistar, Jorge Lorenzo, membantah kabar yang menyebutkan dirinya sempat masuk ke ruangan Race Direction dan menuntut Valentino Rossi diberi hukuman berat. Hal itu terjadi usai balapan Grand Prix Sepang, Malaysia akhir pekan lalu.
"Jadi tidak benar bahwa aku protes dan berteriak di ruangan Race Direction akhir pekan kemarin. Aku saat itu sedang menunggu konferensi pers bersama Dani," tulis Lorenzo diakun Twitternya @lorenzo99, Rabu (28/10).
"Untuk para penggemar supaya logis dalam mengikuti berita MotoGP di media. Hati-hati berita palsu karena beberapa ada yang mencoba memanfaatkan kejadian ini," tulisnya pada tweet kedua. (Baca juga: Rossi tak Menendang Marquez, tapi...)
Paddock Yamaha sempat memanas setelah Rossi memberi sinyal bahwa Marc Marquez sepertinya memiliki 'teman baru' yang tak lain adalah Lorenzo. Marquez mempermudah Lorenzo untuk mendapatkan poin lebih pada balapan di Phillip Island, Australia.
Lorenzo saat itu membantah dugaan Rossi dan mengingatkan The Doctor untuk tidak menebar psywar dengan cara menjadikan Marquez kambing hitam dalam persaingan mereka berdua. Lorenzo menegaskan bahwa dia tak merasa Marquez ada di pihaknya. (Jangan lewatkan: Kekasih Rossi: Kejar Terus Impianmu!)
Rossi saat ini masih unggul di puncak klasemen dengan menantogi 312 poin. Selisihnya dengan Lorenzo saat ini hanya tujuh poin. Keduanya akan berebut 25 poin terakhir di Valencia dalam finan nanti dimana Rossi mendapatkan penalti tiga poin dan memulai balapan dari posisi paling buncit.
Ikuti terus informasi Rossi vs Marquez dengan klik di sini