REPUBLIKA.CO.ID, PHILIP ISLAND – Diskualifikasi yang dijatuhkan kepada Marc Marquez disebabkan oleh kurangnya komunikasi antara tim Repsol Honda dengan panitia penyelenggara MotoGp.
Tim Honda mengakui bahwa ada kesalahpahaman mengenai regulasi baru yang diterapkan oleh penyelenggara MotoGp di Grand Prix Australia akhir pekan lalu.
Perlombaan di Sirkuit Philip Island dipersingkat dari 27 lap menjadi 19 lap, dan setiap pembalap wajib masuk pit stop di lap ke sembilan atau sepuluh untuk mengganti kendaraan mereka.
Aturan ini diterapkan Bridgestone yang tak dapat menjamin bahwa ban mereka akan awet sampai lap ke 14, mengingat kondisi aspal di sirkuit tersebut masih baru sehingga dapat menimbulkan panas. Marquez di diskualifikasi karena baru masuk pit stop pada lap ke sebelas dan hal ini dinilai menyalahi aturan.
Marquez mengakui, timnya telah mempersiapkan strategi cukup matang untuk Grand Prix Australia dan mengira bahwa pit stop bisa dilakukan setelah lap ke sepuluh. Namun, pada kenyataannya hal tersebut dianggap sebagai lap tambahan dan pembalap rookie tersebut terpaksa harus menerima diskualifikasi.
“Ini adalah kesalahan yang sangat fatal, kami memiliki rencana dengan sangat baik dan saya telah mengikuti petunjuk yang ada di pit board,” ujar Marquez, dilansir autosport, Senin (21/10).
Ketika bendera hitam dan nomor 93 dinaikkan, Marquez sempat tidak mengetahui kesalahan yang telah dibuatnya. Marquez mengira, dia terlalu cepat memasuki pit stop atau melintasi garis putih saat di pintu keluar pit sehingga melanggar aturan. Dia baru mengetahui kesalahannya setelah dijelaskan oleh pihak penyelenggara.
Pembalap berusia 20 tahun itu mengaku, awalnya sangat sulit untuk menerima hukuman diskualifikasi di Grand Prix Australia. Namun keputusan sudah ditetapkan, dan pada akhirnya Marquez dapat menerima hukuman tersebut. Dia tidak ingin menyalahkan siapa pun dalam kejadian ini, karena menurut Marquez rencana dan strategi telah dibuat bersama tim dan kesalahan ini merupakan tanggung jawab bersama.
“Setidaknya kami berada di lintasan untuk memperjuangkan kemenangan,” kata Marquez.