Rabu 27 Apr 2016 06:25 WIB

Lorenzo ke Ducati, Dovizioso tak Gentar

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Fernan Rahadi
Jorge Lorenzo
Foto: EPA/ETTORE FERRARI
Jorge Lorenzo

REPUBLIKA.CO.ID, JEREZ -- Seri keempat Moto Grand Prix (GP) musim 2016 telah digelar di Jerez, Spanyol, akhir pekan ini. Para jagoan balap asal Spanyol, yakni duo rider Respol Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa, serta joki Yamaha Movistar, Jorge Lorenzo jadi sorotan.

 

Ketiganya selama ini selalu dikenal sebagai penguasa trek GP yang digelar di Spanyol. Namun dari ketiga nama tersebut, sosok Lorenzo jadi yang paling menyedot lampu sorot pemberitaan.

 

Apalagi jika bukan tentang keputusannya yang memilih menjadikan musim ini sebagai edisi terakhirnya bersama Yamaha. Awal pekan lalu, Senin (18/4), pembalap yang memulai kariernya di kelas GP bersama Yamaha 2008 silam itu meneken kontrak untuk dua musim. Mulai musim depan, Lorenzo akan menunggangi si Merah Desmosedici untuk balapan di tahun 2017 dan 2018.

 

“Ducati mengumumkan telah tercapai kesepakatan dengan Jorge Lorenzo, terima kasih karena dia akan ambil bagian di kejuaraan dunia MotoGP 2017 dan 2018 mengendarai Ducati Desmosedici dari tim Ducati,” bunyi pernyataan resmi Ducati yang dikutip dari Crash, Selasa (19/4).

 

Usai keputusan itu dimumkan oleh Ducati, Yamaha sebagai pihak yang ditinggalkan tak serta merta dirundung duka. Tim yang sudah mengantarkan Lorenzo juara tiga kali Moto GP, 2010, 2012, dan 2015 ini justru ingin memberikan persembahan terbaik kepada x-Fuera di sisa musim.

 

Khususnya jelang GP Jerez, Yamaha bertekad menjaga tren positif Lorenzo yang musim ini sudah naik dua podium dari tiga race. Sekali saat juara di seri pembuka MotoGP Qatar, kedua ketika merebut podium kedua pada MotoGP Austin.

 

“Yamaha mengucapkan terimakasih dan ikut senang dengan peran yang diberikan oleh oleh Jorge dalam kesuksesan balapan selama ini. Kami sekarang tak sabar untuk segera memberikan momen terbaik pada sisa 15 race musim 2016 bersama Jorge,” demikian pernyataan resmi yang dilontarkan Yamaha di Crash.

 

Selama di Yamaha, Lorenzo mengaspal sebanyak 141 kali untuk waktu delapan tahun. Sebanyak 41 race sanggup ia menangkan dan membuat dia kini jadi salahsatu pembalap papan atas balap kuda besi dunia.

Duo rider Ducati yang saat ini masih aktif membalap, Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso pun tentu cemas dengan keputusan timnya itu. Musim belum berakhir, tapi langkah pergantian pembalap yang akan mengorbankan salahsatu dari mereka harus sudah diumumkan.

 

Meski demikian, Dovizioso yakin pengumuman tersebut tidak akan menggangu race di Jerez. Menurutnya, dia cukup yakin untuk bisa bertahan di Ducati dan tetap tenang menyelesaikan sisa musim sebelum keputusan diambil akhir musim nanti.

 

“Ducati sedang dalam perjalanan mengembangkan motor yang kompetitif. Saya rasa apa yang saya tunjukkan sejauh ini akan dinilai layak oleh tim.  Luigi Dall'lgna (manajer Ducati) paham benar akan hal itu, seperti apa mencocokan karakteristik pembalap dengan motor baru. Tidak akan menjadi mudah jika ada pembalap baru datang,” kata rider asal Italia itu.

 

Dovizioso berujar, yang jelas saat ini motor Desmosedici sudah sangat paten dan cocok dengan gaya membalapnya. Kekuatan motor yang besar dengan konsekuensi bentuk body menjadi sangat bongsor menurutnya lebih cocok untuk pembalap sepertinya.

 

“Saya ikut membangun motor ini dengan cara kerja dan buah pikiran selama empat tahun terakhir. Jadi saya percaya, motor ini akan berbuat banyak bagi saya di Jrez nanti tanpa harus terpecah konsetrasi atas pergantian anggota tim,” ujar pembalap 30 tahun ini.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement