REPUBLIKA.CO.ID, HOCKENHEIM -- Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, melanggengkan dominasinya dengan menduduki puncak podium di Grand Prix Jerman. Sebelumnya Hamilton telah menjuarai tiga seri balapan terakhir, yakni GP Austria, Inggris, dan Hungaria. Sejauh ini, pembalap asal Inggris ini sudah menyabet enam kemenangan dari 12 seri balapan F1 musim 2016.
Dalam balapan yang berlangsung di sirkuit Hockenheim, Ahad (31/7), Hamilton berhasil menjadi yang tercepat setelah melewati 67 lap dengan mencatatkan waktu 1 jam 30 menit 44,200 detik. Di posisi kedua, pembalap Red Bull/Renault, Daniel Ricciardo, membuntuti dengan selisih 6,996 detik dari Hamilton.
Rekan setim Ricciardo yang merupakan pembalap termuda F1, Max Verstappen, finis di posisi ketiga dengan terpaut 13,413 detik. Sementara itu, rekan setim Hamilton di Mercedes, Nico Rosberg, harus finis di posisi keempat dengan selisih 15,845 detik dari Hamilton.
Di sisi lain, pembalap Indonesia yang memperkuat Manor Racing Team (MRT), Rio Haryanto, masih berada di posisi belakang seperti balapan putaran sebelumnya. Di Hockenheim, Rio finis di posisi 20. Sementara dua pembalap yang tidak mampu finis di GP Jerman ialah Felipe Nasr dari Sauber dan Felipe Massa dari Williams.
Menjelang liburan musim panas, Hamilton kini memimpin di puncak klasemen dengan selisih 19 poin dari Nico Rosberg di posisi kedua. Rosberg kini berdiri dengan 198 poin. Sementara di posisi ketiga, Daniel Ricciardo berdiri dengan torehan 133 poin.
Hamilton mengungkapkan rahasia di balik kemudahan yang ia raih untuk melanjutkan dominasinya di Jerman. Menurutnya, ia menurunkan mesin setelah hanya dua lap dalam upaya untuk mempertahankan mesin mobil yang ditungganginya.
Meskipun start dari posisi kedua, Hamilton mendapat keuntungan dengan memanfaatkan kesalahan rekan setimnya Rosberg di awal balapan. Hamilton mampu melonjak saat start dan terus memimpin setiap lap setelahnya. Hamilton dengan nyaman mengelola kecepatan dari rival pembalap Red Bull di belakangnya. Menurutnya, kenyamanan mobil memungkinkannya untuk kembali lebih awal dengan mudah sebelum mencapai kecepatan yang ia butuhkan saat pit stop.
"Saya menurunkan mesin saya cukup banyak dari lap kedua, lap ketiga, saya pikir itu. Dari sejak awal saya sudah menurunkannya dan ketika dia mengatakan 'saatnya waktu gebrakan', saya bisa kembali bergerak dan menambah kesenjangan dengan susah payah saat diperlukan," kata Hamilton, dilansir dari Crash, awal pekan ini.
Selanjutnya di akhir balapan, Hamilton mengatakan ia mencoba untuk membuat mesin mobilnya melaju sejauh mungkin. Pembalap berusia 31 tahun ini mengatakan, jarak 19 poin yang dibuatnya menjelang liburan musim panas ini ialah bukti kekuatan yang ditunjukkan oleh Mercedes setelah melewati masa-masa sulit di awal tahun.
Pembalap asal Inggris ini merasa senang dengan capaiannya sejauh ini. Ia juga merasa lega karena dalam balapan kali ini, ia tidak melakukan kesalahan apapun. Menurutnya, hal itu tidak terlepas dari para teknisi di tim Mercedes yang telah melakukan pekerjaan yang fantastis. Ia hanya berusaha untuk tetap tenang dan menjaga mesin mobilnya.
"Saya sangat senang bisa sampai di sini untuk Mercedes-Benz, tim yang telah bekerja sama sejak saya 13 tahun. Jadi ini adalah posisi yang sangat membanggakan bagi saya, terima kasih banyak untuk tim, yang seperti saya katakan, melakukan pekerjaan yang menakjubkan," ungkap Hamilton.
Sementara itu, Nico Rosberg merasa terkejut dengan penalti yang ia dapatkan saat pertengahan balapan. Rosberg mendapat penalti setelah manuvernya menyalip Max Verstappen pada putaran ke-29 dinilai melanggar aturan. Sehingga, Rosberg yang start dari posisi pole sempat tercecer pada awal balap dan membuatnya harus puas dengan finis di posisi keempat.
Kegagalan di negara kelahiran sendiri membuat Rosberg begitu terpukul. Pembalap asal Jerman ini mengakui kehilangan poin itu akan sulit diterima dalam beberapa hari mendatang. Hasil sesi kualifikasi yang berjalan baik membuatnya optimistis bisa membawa pulang trofi juara kali ini. Namun sayang, ia harus menelan kekecewaan karena setelah penalti ia tidak mampu mengejar pesaingnya dari Red Bull.
"19 poin tidak sulit sama sekali, yang sulit ialah kehilangan balapan dengan cara yang saya lakukan hari ini. Itu sangat sulit dan akan butuh waktu untuk mencerna dalam beberapa hari ke depan," ungkap Rosberg.
Meskipun demikian, pembalap berusia 31 tahun ini menegaskan keyakinan dirinya tidak goyah meskipun kegagalan itu sangat menyakitkan baginya. Ia menegaskan tidak kehilangan momentum dalam pertarungan memperebutkan gelar F1 musim ini. Rosberg yakin ia mampu bangkit setelah liburan musim panas nanti.
"Saya memiliki cukup bukti dari yang saya tunjukkan bahwa saya selalu lebih kuat setelah momen yang sulit, berulang kali. Jadi tidak masalah," katanya menambahkan.
Klasemen Sementara Kejuaraan Dunia F1 Setelah GP Jerman:
Pembalap Poin
Lewis Hamilton 217
Nico Rosberg 198
Daniel Ricciardo 133
Kimi Raikkonen 122
Sebastian Vettel 120
Max Verstappen 115
Valtteri Bottas 58
Sergio Perez 48
Felipe Massa 38
Nico Hulkenberg 33
Carlos Sainz 30
Romain Grosjean 28
Fernando Alonso 24
Daniil Kvyat 23
Jenson Button 17
Kevin Magnussen 6
Pascal Wehrlein 1
Stoffel Vandoorne 1
Esteban Gutierrez 0
Jolyon Palmer 0
Marcus Ericsson 0
Felipe Nasr 0
Rio Haryanto 0