REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Hingga hari kelima perlombaan atletik Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX, DKI Jakarta masih mendominasi podium juara. Kontingen Ibu Kota paling banyak memborong medali emas dari sejumlah nomor perlombaan cabang olahraga terukur tersebut.
Sampai dengan Ahad (25/9), DKI Jakarta berhasil menyabet 11 medali emas. Tuan rumah Jabar baru memperoleh empat medali emas. Perolehan Jabar bersaing dari kontingen Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sementara ini, berhasil membawa pulang tiga medali emas.
Dominasi para atlet DKI Jakarta di cabor atletik memang sudah terasa sejak awal. Pada hari pertama perlombaan, Kamis (22/9), DKI Jakarta memanen tiga medali emas dari tiga nomor. Yaitu, raihan emas lontar martil putra milik Arsiansyah Apandi dan lompat tinggi putri yang berhasil dikuasai Nadia Anggraini.
Satu lagi medali emas di hari pertama tersebut, diraih pelari Rini Budiarti dari nomor 5.000 meter putri. Sedangkan Kontingen Jabar, di hari pertama perlombaan cuma meraih satu medali emas, yaitu dari 10 ribu meter jalan cepat yang direbut Hendro Yap.
Pada hari kedua, Jumat (23/9), DKI Jakarta kembali mendominasi podium tertinggi dengan memperoleh tiga medali emas dari tiga nomor perlombaan. Antara lain, medali emas dari nomor lompat tinggi galah putri milik Jelita Nara Idea. Pelari Rini Budiarti, juga kembali menyabet emas pada nomor lari 800 meter putri.
Pada nomor lontar martil putri, Rose Herlinda ikut menyumbangkan medali emas. Sedangkan Jabar, kembali mengalami paceklik medali emas di arena atletik dengan cuma berhasil meraih satu medali emas. Yaitu dari nomor lari 5.000 meter putra yang berhasil dikuasai pelari Agus Prayogo.
Pada hari ketiga, DKI Jakarta bersaing dengan Kontingen Sumatera Selatan (Sumsel) soal perolehan medali emas. Dua kontingen daerah tersebut, sama-sama berhasil membawa pulang dua medali emas. DKI Jakarta mengamankan medali emas di nomor lari gawang putri 100 meter yang berhasil disabet pelari Emilia Nova. Satu medali lainnya, milik pelari jauh ibu kota, Triyaningsih yang finis tercepat di lintasan 10.00 meter putri.
Sedangkan Kontingen Sumsel, mengamankan medali emas dari nomor lari gawang 110 meter putra dari Rio Maholtra. Satu lagi, Sumsel berhasil menyabet medali emas lewat pelari cepatnya Sri Maya Sari di nomor 400 meter puteri. Kontingen Jabar, berhasil menyumbangkan satu medali emas dari atlet lempar lembing putri, Dian Kartika.
Hari keempat, DKI Jakarta mempertahankan konsistensi perolehan tiga medali emas per hari dari Stadion Pakansari, Bogor. Tiga medali emas kembali sukse diraih para atlet ibu kota di nomor perlombaan berbeda. Pelari Rini Buadiarti, kembali finis tercepat pada nomor lari 1.500 meter putri.
Kontingen DKI Jakarta juga berhasil membawa pulang medali emas lewat peran Rizky Ghusyafa setelah menjadi yang tertinggi di nomor lompat tinggi putra. Terakhir, semakin mempertegas dominasi atletik setelah meraih emas pada nomor lari estafet 4 x 400 meter putri. Satu-satunya medali emas yang diperoleh Jabar, yaitu lari 10 ribu meter putra milik Agus Prayogo.
Perlombaan atletik PON Jabar, akan berakhir pada Rabu (28/9). Masih ada 11 nomor perlombaan yang tersisa untuk diperebutkan.