REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pebulu tangkis nasional Hariyanto Arbi meminta PB PBSI memperbanyak pengiriman atlet-atlet muda ke even-even internasional. Cara ini diharapkan dapat mempercepat regenerasi yang selama ini berjalan terlambat.
Hariyanto mengatakan, PB PBSI harus mulai fokus pada pembinaan pemain-pemain muda seperti Dionysius Hayom Rumbaka, Tommy Sugiarto, Shesar Hiren Rustavhito, dan Riyanto Subagja. "Pemain senior jadi partner latihan saja," kata dia, di sela-sela Djarum Celebrity Smash, Jakarta, Sabtu (26/5).
Penambahan pertandingan untuk pemain muda juga perlu dilakukan sebab selama ini jumlah pengirimannya masih sangat minim. Bahkan, dia menuturkan, pebulu tangkis muda yang menghuni Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, kerap absen pada Sirkuit Nasional (Sirnas) yang digelar di 10 kota.
"Padahal, Sirnas cukup bagus untuk mematangkan permainan mereka, sehingga lebih siap ketika menghadapi laga internasional," kata Hariyanto.
Pemilik smes 100 watt ini mengatakan, kalau pengiriman atlet muda ini tidak diperbanyak, maka bulu tangkis Indonesia akan semakin ketinggalan. Saat ini, dia mengatakan, Indonesia sudah tertinggal tidak hanya dari Cina, tapi juga Jepang dan Thailand.
Kondisi itu terlihat dari minimnya pemain muda Indonesia yang menunjukan kemampuan bersaing pada level internasional. "Kualitas kita sudah telat dibandingkan negara lain. Pemain muda Jepang, Denmark, dan Thailand sudah banyak yang naik," kata dia.
Ketertinggalan pembinaan ini pula yang menyebabkan tim putra-putri Indonesia terhenti pada perempat final Piala Thomas dan Uber di Wuhan, Cina, pekan ini. "Karena itu, PBSI harus segera berbenah. Tidak bisa begini-begini saja," kata dia.