Jumat 01 Jun 2012 11:03 WIB

Lima Jam Berlaga, Isner Ditaklukkan Milos Raonic

 John Isner, petenis Amerika Serikat, melepaskan pukulan backhand saat menghadapi petenis Spanyol, Feliciano Lopez, di putaran ketiga turnamen Australia Terbuka di Melbourne, Australia, Jumat (20/1).
Foto: AP/Rick Rycroft
John Isner, petenis Amerika Serikat, melepaskan pukulan backhand saat menghadapi petenis Spanyol, Feliciano Lopez, di putaran ketiga turnamen Australia Terbuka di Melbourne, Australia, Jumat (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Harapan Amerika pupus di Prancis Terbuka, ketika Kamis pemain maraton John Isner kembali terlibat dalam pertandingan dramatis yang merupakan laga terlama untuk keempat kalinya dalam sejarah Grand Slam, dan kali ini ia kalah.

Pemain jangkung Isner menjadi pemain terakhir dari delapan unggulan Amerika yang kandas dalam turnamen itu, setelah sebelumnya unggulan kedelapan dan petenis kualifikasi Jesse Levine kalah 6-4, 7-5, 6-2 atas pemain Kanada, Milos Raonic.

Isner bermain dalam waktu lima jam 41 menit, merupakan kedua terlama dalam Prancis Terbuka dan keempat dalam sejarah Grand Slam, ketika ia kalah 6-7 (2/7), 6-4, 6-4, 3-6, 18-16 atas pemain "wildcar" dari Prancis, Paul-Henri Mathieu.

Mathieu akhirnya maju ke putaran ketiga setelah mengamankan "match point" ketujuh sementara Isner melayangkan pukulan "forehand" ke luar lapangan. Petenis Amerika itu membuat 41 "ace" tetapi melakukan 98 kesalahan.

Ironisnya, ketika melawan pemain Prancis lainnya, Nicolas Mahut, Isner melakoni pertandingan paling lama dalam sejarah Wimbledon 2010, ketika laga berlangsung 11 jam lima menit, terbagi dalam tiga hari, ketika menang 6-4, 3-6, 6-7 (7/9), 7-6 (7/3), 70-68.

Isner menyatakan, bila mengingat laga dua tahun lalu, ketika ia mengalahkan Mahut dalam waktu yang begitu lama, maka itu mungkin merupakan kontes atlet terpanjang sepanjang jaman.

"Jadi saya amat kecewa dengan kekalahan ini, dengan jalannya kekalahan itu," katanya. "Benar-benar luar biasa, dalam waktu hampir enam jam, saya tidak melakukan apa yang seharusnya saya lakukan," katanya.

"Saya tidak tahu mengapa. Saya hanya tidak mengerti mengapa saya seperti tidak bisa terlepas dari seluruh pertandingan. Ia tampil lebih baik dan ia pantas mendapatkan kemenangan itu," katanya.

Kekelahan itu membuat Amerika kehausan gelar Grand Slam setelah Andy Roddick memenangi turnamen Amerika Serikat Terbuka pada 2003.

Petenis Amerika terakhir yang menang di Prancis Terbuka adalah Andre Agassi pada 1999 dan ia juga merupakan pemain Amerika tgerakhir yang maju ke perempat final di tempat sama empat tahun kemudian.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement