REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turnamen Korea Open Super Series menjadi laga pembuka bagi tim bulutangkis Indonesia di awal 2013 ini. Namun, sejumlah pemain tidak bisa ikut bertanding dalam turnamen tersebut, karena masalah kesehatan dan cedera.
Simon Santoso tidak dapat ikut dalam turnamen tersebut karena terganjal oleh kondisi kesehatannya. Simon terkena virus gondongan saat berlaga dalam turnamen French Open Super Series 2012 di Paris. Sampai saat ini kondisinya belum pulih total dan dia terpaksa harus absen di dua turnamen, yakni di Korea dan Malaysia.
"Kondisi Simon belum pulih seratus persen, masih ada virus di dalam tubuhnya. Jika pengobatannya tidak tuntas maka akan semakin parah, jadi lebih baik fokus ke penyembuhan dulu," ujar pelatih Simon, Agus Dwi Santoso, seperti dikutip dalam laman PBSI, Selasa (1/1).
Sementara itu, pasangan ganda campuran Riky Widianto/Richi Puspita Dili juga batal tampil di turnamen kelas premier yang berhadial total 1 juta dolar AS tersebut. Riky mengalami cedera yang membuatnya tidak dapat bermain secara maksimal.
"Saya cedera pada lutut kanan, saat bertanding di Macau Open beberapa waktu lalu, saat ini sudah membaik tapi belum bisa ikut di Korea Open," ujar Riky.
Selain itu, pasangan ganda putra Angga Pratama/Rian Agung Saputro dan Bona Septanto/Afiat Yuris Wirawan juga mengundurkan diri. Sehingga, di nomor ganda putra, Indonesia hanya akan mengirimkan tiga pasang wakilnya, yakni Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Markis Kido/Alvent Yulianto Chandra, dan Yonathan S Dasuki/Hendra Aprida Gunawan. Dan, untuk nomor tunggal putra, Indonesia mengirimkan Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, dan Tommy Sugiarto.
Sedangkan, untuk pasangan ganda putri, Anne Feinya Agustine/Nitya Krishinda Maheswari dan Tiara Rosalia Nuraidah/Gebby Ristiyani Imawan juga mundur dari turnamen itu. Nitya sempat mengalami cedera karena kelainan tulang ekor, sehingga kondisinya belum pulih secara maksimal. Sementara, Tiara/Gebby masih harus menjalani latihan yang lebih intensif lagi.
Di nomor tunggal putri, Aprilia Yuswandari juga ikut mundur dari turnamen tersebut, karena latihan yang belum maksimal dan masih kurang intensif. Sehingga pemain tunggal putri yang akan turun di turnamen yang berlangsung dari 8-13 Januari 2013 itu, yakni Linda Wenifanetri dan Adriyanti Firdasari.
Sementara itu, Kabid Binpres PBSI, Rexy Mainaki mengatakan, meskipun peluang meraih gelar tetap terbuka. Namun melihat materi peman dan persiapan yang cenderung masih kurang maksimal, maka pemain perlu memasang target yang realistis. "Saat ini kita masih mengandalkan nomor ganda campuran, kedepan nomor-nomor lain juga harus bangkit," ujar Rexy.