REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PP PBSI sudah merombak susunan atlet dan pelatih di Pelatnas Cipayung. Hanya, pelatih tunggal putri belum ditentukan hingga saat ini.
Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto menyatakan, penentuan pelatih tunggal putri diserahkan sepenuhnya kepada bidang pembinaan dan prestasi. Meskipun begitu, dia menginginkan sesegera mungkin sektor tunggal putri memiliki pelatih.
"Kami berharap Februari ini sudah lebih pasti siapa pelatih tunggal putri," kata Budiharto, Kamis (26/1).
Sebab, kata dia, tunggal putri tidak bisa terlalu lama tanpa pelatih. Menurut Budiharto, tunggal putri sangat membutuhkan figur pelatih kepala selama mempersiapkan atlet untuk mengikuti turnamen dan menetapkan target. Tentunya, figur pelatih tersebut bisa memiliki reputasi, kompetensi, dan sikap yang baik.
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) PBSI Susy Susanti memiliki alasan tersendiri belum bisa menentukan pelatih tunggal putri. "Kami tidak mau bertaruh. Lebih baik lama sedikit tapi ini benar-benar cocok," ungkap Susy.
Ia hanya bisa membocorkan, calon pelatih tunggal putri saat ini sudah hanya tinggal satu nama. Dia menuturkan, calon pelatih tersebut terbilang pelatih baru juga tidak namun bisa dikatakan sebagai pelatih lama yang memiliki pengalaman dan prestasi.
Selain itu dia memastikan, calon pelatih tunggal putri tetap berasal dari Indonesia. "Saya belum bisa kasih tahu dia perempuan atau bukan tapi yang pasti lokal," ujar Susy.
Seperti harapan Budiharto, Susy menargetkan pada Februari 2017 sektor tunggal putri sudah memiliki pelatih baru. Saat ini proses dengan calon pelatih sudah di tahap finalisasi dan soal komunikasi.
Sejak diumumkannya susunan baru pelatih pelatnas PBSI, hanya baru ditentukan posisi asisten pelatih saja. PBSI memilih Minarti Timur sebagai asisten pelatih tunggal putri pelatnas saat ini.