Ahad 27 May 2012 14:54 WIB

IOC Hadapi Masalah Atlet Putri Arab Saudi

Rep: Nur Farida/ Red: Dewi Mardiani
Peta Arab Saudi
Peta Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, QUEBEC CITY – Komite Olimpiade Internasional (IOC) menghadapi masalah utama dan harus dicarikan solusinya pada pertemuan dewan eksekutif pada Kamis (24/5). IOC sebelumnya berhasil memangkas daftar lima negara yang akan menjadi kandidat tuan rumah Olimpiade 2020 menjadi tiga negara. Namun, masalah yang muncul adalah soal keikutsertaan atlet putri asal Arab Saudi dalam pertandingan Olimpiade London.

IOC mengekalim belum terselesaikannya masalah ini dikarenakan Arab Saudi terus menolak usaha IOC yang memintakan izin para atlet putrinya untuk ikut bertanding di Olimpiade London. Selain itu, Presiden IOC, Jacques Rogge, ditekan kelompok HAM dan olahraga, karena lamanya badan itu menyelesaikan masalah ini. Kelompok ini memaksa Arab Saudi memasukkan atlet putrinya dalam delegasi London.

“Kami terus berdiskusi dengan mereka (Arab Saudi) dan atlet mereka sedang dalam pelatihan. Kami berharap mereka akan memenuhi kualifikasi tepat waktu untuk ikut olimpiade. Sama sekali tidak ada alasan untuk mempertimbangkan partisipasi atlet putri Arab Saudi di bawah bendera IOC,” kata Rogge, dilansir laman Reuters pekan ini.

Hingga kini IOC terus membujuk Arab Saudi untuk memberikan izinnya. Jika masalah ini tetap tidak terselesaikan, Arab Saudi akan menjadi satu-satunya negara yang bertanding di Olimpiade London tanpa perwakilan atlet putri. 

Qatar, Brunei, dan Arab Saudi menjadi tiga negara yang hanya mengirimkan delegasi atlet putra untuk Olimpiade Beijing 2008. Namun setelah event tersebut, Qatar dan Brunei berkomitmen untuk mengirimkan atlet wanita mulai Olimpiade London dan mereka membuktikannya kali ini.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement