REPUBLIKA.CO.ID, BANTAENG, SULSEL - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, khawatir dualisme kepengurusan PSSI Sulsel dapat mengganggu pelaksanaan Pekan Olahraga Daerah (Porda) XV Bantaeng 2014.
Ketua KONI Bantaeng Ahmad Karim di Bantaeng, Selasa (2/10), berharap masalah dualisme kepengurusan PSSI Sulsel dapat dikesampingkan untuk tujuan yang lebih besar, yakni mendapatkan bibit atlet yang bisa diandalkan, baik ditingkat nasional atau dunia.
Pada PON 2012, PSSI Djohar Arifin memutuskan menarik seluruh wasit dan perangkat pertandingan. Akibatnya pertandingan cabang sepak bola dan futsal sempat terganggu.
"Harapan kita bagaimana persoalan dualisme PSSI tidak berlarut-larut demi kemajuan olahraga Sulsel. Kita juga berharap pelaksanaan Porda 2014 dapat berjalan sesuai yang direncanakan," ujarnya.