Selasa 07 Mar 2017 01:00 WIB

Indonesia-UEA Jalin Kerja Sama Energi

Rep: Puti Almas/ Red: Friska Yolanda
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (tengah), Menteri Hubungan Internasional dan Kerja Sama Afrika Selatan Maite Nkoana-Masahabane (kiri) dan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop (kanan) berfoto bersama usai memberikan keterangan pers
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (tengah), Menteri Hubungan Internasional dan Kerja Sama Afrika Selatan Maite Nkoana-Masahabane (kiri) dan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop (kanan) berfoto bersama usai memberikan keterangan pers

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) akan meningkatkan kerja sama di bidang energi. Kedua negara berencana untuk mengembangkan energi terbarukan yang dibutuhkan di masa depan. 

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan pada Januari lalu kedua negara telah menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) atau nota kesepahaman di bidang energi, khususnya di bidang energi terbarukan. Ia menuturkan, UEA sudah melakukan pengembangan teknologi dalam hal ini. 

"Prioritas kerja sama dua negara adalah mengembangkan energi di mana UEA sudah terlebih dahulu melakukan banyak modifikasi untuk mengubah sumber daya energi yang berdasar fossil fuel," ujar Retno di acara pertemuan bisnis Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia atau Indian Ocean Rim Association (IORA), Senin (6/3). 

Selain itu, Indonesia dan UEA juga akan meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan. Pertemuan antara delegasi dua negara di KTT IORA 2017 juga membahas sejumlah isu mengenai keterlibatan dua negara dalam organisasi tersebut. 

"Kami menjelaskan tentang masalah kemitraan IORA dengan negara mitra dialog karena seperti yang dilihat hingga saat ini belum optimal," kata Retno. 

UEA akan menjadi ketua IORA setelah Afrika Selatan. Saat ini, Indonesia secara resmi menjadi ketua organisasi regional kawasan Samudera Hindia ini pada periode 2015 hingga 2017. 

Indonesia juga mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah penyelenggaraan KTT IORA 2017 yang diselenggarakan pada 5 hingga 7 Maret. Sebanyak 21 negara anggota serta tujuh negara mitra menghadiri acara ini. 

KTT IORA 2017 merupakan pertemuan tingkat tinggi pertama yang dilakukan sebagai perayaan 20 tahun organisasi ini didirikan. Strenghening Maritime Cooperation for Peaceful, Stable, and Prosperous Indian Ocean menjadi tema yang diangkat dalam acara ini. Sejumlah isu yang dibahas di antaranya adalah masalah keamanan dan keselamatan maritim, fasilitas perdagangan dan investasi, manajemen perikanan, dan risiko bencana. 

Selain itu, ada kerja sama akademis, ilmu pengetahuan, teknologi, pariwisata, dan budaya. IORA juga mengangkat dua isu lintas sektoral, yaitu blue economy dan women empowerment.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement