REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kesebelasan Persija Jakarta, tercatat memiliki utang sebesar Rp 90 miliar. Presiden Macan Kemayoran, Ferry Paulus mengungkapkan, tunggakan tersebut sekarang ini dianggap lunas. Pelunasan tersebut, menyusul pengambilalihan kesebelasan ibu kota tersebut oleh mantan CEO Persebaya Surabaya, Gede Widiade.
Dalam konfrensi persnya, pada Selasa (14/3), Ferry mengungkapkan, Gede bersama investor dari dalam negeri lainnya, menggelontorkan dana sebesar Rp 30 miliar ke menejemen Persija. Suntikan dana tersebut, menjadi modal baru bagi Macan Kemayoran. "Saat ini ada proses pembayaran utang tapi dikapitalisasi menjadi modal," ujar dia.
Imbalan dari gelontoran dana tersebut, membuat Gede menjadi bos baru di dalam struktur kepemilikan Persija. "Jadi dibayar Rp 30 miliar. Kemudian masuk ke buku Persija dibuat modal. Kemudian modal itu dibelanjakan untuk menyelesaikan sebagian utang-utang yang ada," kata dia.
Salah satu yang membikin Persija tak bisa mengembangkan prestasi tak lain terkait dengan minimnya pendanaan kesebelasan tersebut. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, sempat merencanakan akan mengambil alih kepemilikan kesebelasan tersebut lewat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Akan tetapi, pengambil alihan oleh pemerintah daerah tersebut, gagal. Itu lantaran tunggakan utang dan piutang yang terbilang besar. Selanjutnya, Ferry menambahkan, proses pengambilalihan kepemilikan Persija dan penanaman modal baru oleh Gede dan kawan-kawan, akan terus dilanjutkan selama dua musim mendatang.