REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Sebuah gudang tangki amunisi di pangkalan militer di timur Ukraina meledak pada Kamis (23/3) pagi waktu setempat. Pejabat militer menduga ledakan tersebut dilakukan oleh penyabotase.
Beruntung tidak ada korban dalam ledakan itu. Gudang amunisi berisi sekitar 138 ribu ton senjata ini berada di Kota Balakeya, sekitar 100 kilometer dari garis depan wilayah perang antara Ukraina dengan kelompok separatis pro-Rusia.
"Menurut data awal, ledakan ini sebagai akibat dari sabotase, tadi malam pukul 02.46 waktu setempat. Kebakaran dan peledakan menyebabkan ledakan amunisi di beberapa situs penyimpanan roket dan senjata artileri," ujar jaksa kepala militer Ukraina Anatoly Matios.
Sementara itu juru bicara militer Oleksander Motuzyanyk mengatakan keamanan di sekitar pangkalan lainnya sedang ditingkatkan. Tim penyelamat juga mengevakuasi desa terdekat di wilayah Kharkiv timur.
Juru bicara militer lain Yuzef Venskovich mengatakan, kepada saluran TV 112 bahwa penyabotase sebelumnya mencoba untuk menghancurkan basis yang sama dengan menggunakan drone pada 2015.
Perdana Menteri Ukraina Volodymyr Groysman dijadwalkan terbang ke daerah tersebut pada hari Kamis. Lebih dari 10 ribu orang telah tewas dalam konflik antara Ukraina dan pemberontak separatis sejak 2014.