Butet Kertaradjasa, Djaduk ferianto bersama dengan Teater gandrik mementaskan lakon 'Hakim Sarmin' di Taman Budaya Yogyakarta, Rabu (29/3) malam. (FOTO : Republika/Nico Kurnia jati)
Butet Kertaradjasa, Djaduk ferianto bersama dengan Teater gandrik mementaskan lakon 'Hakim Sarmin' di Taman Budaya Yogyakarta, Rabu (29/3) malam. (FOTO : Republika/Nico Kurnia jati)
Butet Kertaradjasa, Djaduk ferianto bersama dengan Teater gandrik mementaskan lakon 'Hakim Sarmin' di Taman Budaya Yogyakarta, Rabu (29/3) malam. (FOTO : Republika/Nico Kurnia jati)
Butet Kertaradjasa, Djaduk ferianto bersama dengan Teater gandrik mementaskan lakon 'Hakim Sarmin' di Taman Budaya Yogyakarta, Rabu (29/3) malam. (FOTO : Republika/Nico Kurnia jati)
Butet Kertaradjasa, Djaduk ferianto bersama dengan Teater gandrik mementaskan lakon 'Hakim Sarmin' di Taman Budaya Yogyakarta, Rabu (29/3) malam. (FOTO : Republika/Nico Kurnia jati)
Butet Kertaradjasa, Djaduk ferianto bersama dengan Teater gandrik mementaskan lakon 'Hakim Sarmin' di Taman Budaya Yogyakarta, Rabu (29/3) malam. (FOTO : Republika/Nico Kurnia jati)
Butet Kertaradjasa, Djaduk ferianto bersama dengan Teater gandrik mementaskan lakon 'Hakim Sarmin' di Taman Budaya Yogyakarta, Rabu (29/3) malam. (FOTO : Republika/Nico Kurnia jati)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Butet Kertaradjasa, Djaduk ferianto bersama dengan Teater Gandrik mementaskan lakon 'Hakim Sarmin' di Taman Budaya Yogyakarta, Rabu (29/3) malam.
Lakon 'Hakim Sarmin' karya Agus Noor tersebut bercerita tentang para hakim yang memilih masuk rumah sakit jiwa karena sudah tidak sanggup lagi melihat ketidak adilan di negeri ini. Humor satir khas teater Gandrik tersebut menjadi sindiran atas penyalahgunaan wewenang atau jabatan penegak hukum yang marak akhir-akhir ini.
Advertisement