REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah adalah teladan bagi seluruh umat manusia, terutama Muslim. Ia mencontohkan bagaimana menjalani kehidupan penuh keberkahan, termasuk saat bulan Ramadhan.
Salah satunya adalah tentang kebiasaan sahur. Imam Nawawi dalam kitab Riyadhus Shalihin mengungkapkan, Rasulullah SAW sangat menganjurkan umat Muslim yang akan menjalankan ibadah puasa untuk makan sahur.
Hal itu tertuang dalam hadis yang diriwayatkan Anas, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ''Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya di dalam makan sahur itu terdapat berkah.'' hadis muttafaq alaih.
Menurut Imam Nawawi, orang yang hendak berpuasa disunnahkan makan sahur walaupun hanya dengan seteguk air. Makan sahur berguna untuk menambah tenaga orang yang berpuasa. Inilah di antara berkahnya makan sahur.
Berdasarkan hadis yang diriwayatkan Zaid bin Tsabit, Imam Nawawi mengungkapkan, Rasulullah SAW biasanya makan sahur mendekati waktu shalat Shubuh. Namun ia mengakhirinya di sekitar 50 bacaan ayat Alquran sebelum adzan Shubuh. Akhir dari sahur disebut imsak. Saat ini, imsak biasanya dihitung sekitar 10 menit sebelum adzan Shubuh.
"Dari Zaid bin Tsabit ra, ia berkata, ''Kami makan sahur bersama Rasulullah SAW. Lalu kami melaksanakan shalat Shubuh. Seseorang bertanya kepada Zaid, berapa lama antara (selesainya) makan sahur dengan shalat Shubuh itu? Zaid menjawab, ''(Bacaan) 50 ayat.'' Hadis muttafaq alaih.
Menurut Imam Nawawi, tenggang waktu antara selesai makan sahur dengan azan Shubuh, kira-kira selama bacaan 50 ayat yang tidak terlalu pendek dan tidak terlalu panjang dengan bacaan yang tidak terlalu cepat dan tidak terlalu pelan.