REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zakat menurut bahasa berarti 'suci, subur, berkah, bagus, terpuji, meningkat, dan berkembang'. Sesuai dengan arti ini, segala sesuatu yang telah dikeluarkan zakatnya, maka akan menjadi suci, subur, berkah, bagus, terpuji, berkembang, dan meningkat.
Segala sesuatu menuntut dikeluarkan zakatnya. Harta, ilmu, hadis, rumah, mobil, tubuh, dan sebagainya. Zakat harta adalah mengeluarkan sebagiannya (2,5 persen-20 persen) untuk orang-orang yang berhak menerimanya.
Zakat ilmu adalah mendakwahkan ilmu itu kepada orang lain. Zakat (mempelajari) hadis adalah mengamalkannya walau hanya sekali. Zakat rumah ialah merenovasinya atau mengecatnya paling tidak.
Zakat kolam adalah dikuras dan dibersihkan. Zakat mobil adalah diservis dan direparasi. Sedangkan, zakat tubuh adalah berpuasa, diet, dan berpantang untuknya.
Lalu zakat tubuh bagaimana? Rasulullah SAW bersabda, "Segala sesuatu ada zakatnya dan zakat tubuh adalah puasa." (HR. Ibnu Majah)
Bila telah dizakati dengan puasa, maka tubuh akan menjadi sehat, bersih, bagus, subur, berseri-seri, dan indah. Puasa dipercaya meningkatkan daya serap makanan, menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh, meningkatkan fungsi organ reproduksi, meremajakan sel-sel tubuh, dan membuat kulit lebih sehat dan berseri.
Hal ini pun sudah dikuatkan oleh penelitian. Bahwa shaum merupakan cara detoksifikasi tubuh. Segala macam racun yang terkumpul dalam 11 bulan lain dipercaya bisa dibersihkan dengan puasa selama sebulan di bulan Ramadhan.