Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah warga menunaikan ibadah Salat Jumat pertama dalam bulan Ramadhan 1437 Hijriyah di Masjid Agung Al Aqsa Klaten, Jawa Tengah, Jumat (10/6). (Antara/Aloysius Jarot Nugroho)
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Ramadhan berasal dari kata “Ramadha” yang artinya membakar. Lalu, apa sajakah yang dibakar selama bulan Ramadhan. “Paling tidak ada empat yang dibakar selama Ramadhan,” kata Ustadz Muhajir Affandi saat mengisi tarhib Ramadhan yang diadakan Sekolah Bosowa Bina Insani di Masjid Al-Ikhlas Bosowa Bina Insani Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/5).
Pertama, kata Muhajir, hubbuddunya (cinta dunia). “Ibadah puasa mendidik kita untuk meminimalkan keinginan untuk memegang dunia. Pegang dunia di tangan, bukan di hati. Jadi, kapan pun ada orang yang membutuhkan bantuan, kita ringan tangan untuk membantunya,” ujar dosen Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor itu.
Kedua, kata Muhajir, ibadah puasa melatih seorang Muslim memerangi dan menahan hawa nafsu.
Ketiga, puasa melatih kaum Muslimin untuk menghilangkan atau membakar akhlak yang buruk. “Dalam sebuah hadits disebutkan, suatu hari seseorang datang kepada Rasulullah SAW. Ia mengatakan, ada seorang wanita yang sedang berpuasa, memaki-maki pembantunya dengan sangat kasar. Apa jawab Nabi? ‘Wanita itu di akhirat kelak akan dimasukkan ke dalam neraka.’ Begitu jawab Rasulullah SAW. Jadi, puasa Ramadhan ini melatih kita untuk menjadi Muslim yang berakhlak mulia,” papar Muhajir.
Adapun yang keempat, kata Muhajir, puasa itu membakar dosa-dosa. “Jujur saja, ibadah yang kita lakukan tidak sebanding dengan banyaknya dosa yang kita perbuat. Ramadhan ini, dengan kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya, insya Allah akan membakar dosa-dosa kita,” tutur Ustadz Muhajir Affandi.
