REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salman bin Amir RA meriwayatkan Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk berbuka dengan kurma. Beliau bersabda "Jika salah seorang kalian hendak berbuka, maka hendaklah ia berbuka dengan kurma. Jika tidak ada, maka hendaklah ia berbuka dengan air, sebab ia suci dan menyucikan."
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kini anjuran tersebut terlihat faedahnya untuk kesehatan. Anjuran tersebut terbukti bermanfaat bagi tubuh.
Seperti dikutip dari buku 'Terapi Puasa' karya Dr. Abdul Jawwad ash-Shawi, kurma adalah buah dengan segala manfaat. Puasa telah membuat cadangan glukosa dalam darah terus menipis saat menuju berbuka.
Dalam kondisi tersebut, tubuh butuh asupan glukosa dari luar. Kurma merupakan salah satu buah yang kaya gula glukosa. Kurma jadi makanan terbaik yang bisa dikonsumsi karena glukosanya mudah terurai dan diserap.
Kurma mengandung kadar glucida tinggi, berkisar antara 75-85 persen. Komposisi glukosanya sebanyak 55 persen dan fruktosa sebesar 45 persen. Ditambah dengan kandungan protein, lemak, vitamin A, vitamin B2, dan vitamin B12.
Kurma juga kaya mineral penting, seperti kalsium, fosfor, potasium, sulfat, sodium, magnesium, kobalt, seng, florin, tembaga, manganis, dan selulosa. Kurma adalah buah yang sangat lengkap gizinya.
Fruktosa adalah jenis yang sangat mudah terurai dan langsung terserap sistem pencernaan. Ini akan segera memulihkan energi dalam tubuh, terutama jaringan yang butuh pemulihan cepat seperti sel otak, saraf, sel darah merah, dan sel tulang belakang.
Inilah alasan mengapa sebaiknya kita tidak memulai berbuka dengan makanan berlemak dan berprotein tinggi. Karena tubuh malah akan bekerja lebih keras untuk mengolahnya. Sementara energi tubuh belum pulih benar. Selain itu proses pencernaan dan penyerapan makanan jenis ini pun butuh waktu yang relatif lama.