REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pesantren Ramadhan di Kota Padang dibuka serentak di 1.457 masjid dan mushala pada Senin (5/6). "Lebih dari 110 ribu peserta ikut dalam kegiatan yang akan dilaksanakan lebih dari dua pekan tersebut," kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Padang, Jamilus di Padang.
Dia menyebutkan, kegiatan ini dilaksanakan setiap hari selama jadwal tanggal 5 hingga 20 Juni 2017 dan diikuti siswa SD kelas empat hingga SMP kelas tiga. Pada pelaksanaan tahun ini, sudah tidak diikuti oleh siswa SMA seiring berpindahnya wewenang ke pemerintah provinsi.
Meski demikian, siswa SMA tetap melaksanakan pesantren Ramadhan di sekolahnya masing-masing. Selain siswa pesantren Ramadhan juga akan diawasi ribuan guru di 114 kelurahan dan sebelas kecamatan. Karena kegiatan ini masih bagian dari sistem pengajaran sekolah, namun dipindahkan ke masjid. "Secara materi tidak ada perubahan, namun akan lebih dikenalkan agama dan budaya lokal," sebut dia.
Pengenalan budaya lokal ini melalui pemberian materi tentang perkembangan Islam di Minangkabau dan tokoh Islamnya. Hal ini menjadi salah satu upaya mengenalkan kepada siswa tentang prinsip Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Artinya, budaya Minangkabau sangat lekat dengan prinsip Alquran dan Hadis.
"Tujuan dari pesantren ini salah satunya mencegah perilaku negatif siswa saat Ramadhan," tambahnya.
Sementara itu, salah satu ustaz di Masjid Baitus Salam Padang, Zainal mengatakan, kegiatan pesantren ini memberikan banyak keuntungan bagi siswa. Khususnya bisa menghafal surat pendek Juz Amma yang bermanfaat untuk variasi dalam shalat. Meskipun demikian, dia berharap pemerintah bisa berinovasi terkait pelaksanaannya.