REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Belly Bilalusalam menanggapi penemuan dua zat berbahaya dalam makanan takjil yang dijual di Pasar Bendungan Hilir. Menurut Belly, pengawasan makanan takjil merupakan tugas seluruh pihak.
Menurut politikus Partai persatuan Pembangunan (PPP) ini, Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta harusnya lebih hadir untuk membangun kesadaran serta edukasi kepada para pedagang maupun masyarakat terhadap zat berbahaya dalam makanan.
"Di sisi lain, saya kira pemda atau aparat penegak hukum dapat memberikan hukuman yang berat terhadap para pedagang yang masih menggunakan zat berbahaya tersebut sehingga ada efek jera," ujar Belly saat dihubungi oleh Republika.co.id, Selasa (6/6).
Sebelumnya, Kepala Balai Besar Badan Pengawasan Obat dan Makanan Provinsi DKI Jakarta (BPOM DKI Jakarta) Dewi Prawitasari membenarkan terdapat dua zat berbahaya dalam makanan takjil Pasar Bendungan Hilir (Pasar Benhil).