REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dalam khutbah Jumat kedua Ramadhan 1438 H di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB, Syekh Ali Jaber mengatakan, ada empat hal utama saat Ramadhan, yakni Alquran, qiyamu lail, doa, dan sedekah. Pantasnya seorang Muslim paling tidak khatam sekali saat Ramadhan.
Para ulama meninggalkan segala sesuatu saat Ramadhan demi Alquran. Contohnya, Imam Syafii yang mengkhatamkan Alquran 60 kali saat Ramadhan. ''Seberapa perhatian kita kepada Alquran? Malu kalau kita jauh dari Alquran,'' kata Syekh Ali, Jumat (9/6).
Ia sangat tersentuh dengan seorang ibu buta huruf yang anaknya hafidz. Cukup ia yang bodoh, tidak anaknya.
Saat Ramadhan, umat Islam harus lebih memerhatikan Alquran dengan membaca atau menyimak. Tidak usaha membahas hari-hari Ramadhan yang telah berlalu dan semoga Allah mengampuni yang jadi kekurangan. Syekh Ali mengajak jamaah memaksimalkan hari-hari Ramadhan yang tersisa, sebab bisa jadi ini Ramadhan terakhir.
Ramadhan juga bulan qiyamu lail, termasuk tarawih dan tahajjud. Kemuliaan mukmin adalah shalat malam. ''Jangan sibuk berdebat tarawih 11 dan 23 rakaat, yang lebih penting lakukan tarawih. Semoga setelahnya kita istiqamah melakukan qiyamu lail,'' kata Syekh Ali.
Beberapa hadis shahih disebutkan, Ramadhan adalah salah satu sebab yang membuat doa terkabul. Sepanjang seorang Muslim berpuasa, doanya makbul. ''Sudah berapa kali berdoa? Padahal doa adalah senjata. Kalau terus berdoa, ada saat Allah kabulkan doa kita. Jangan lupa doakan bangsa kita,'' ungkap Syekh Ali.
Bangsa ini tengah diuji soal keberagaman. Di Ramadhan, patutlah Muslim menunjukkan akhlak mulia dengan berbagi, dan Rasulullah adalah yang paling dermawan saat Ramadhan. ''Saya tahu orang Indonesia gemar bersedekah, tapi tunjukkan yang terbaik di Ramadhan ini,'' kata Syekh Ali.
Syekh Ali berharap jangan sampai ada yang masuk dalam doa Jibril yang diamini Rasul yakni orang celaka yang bertemu Ramadhan tapi tidak diampuni oleh Allah SWT. Syekh Ali mengajak umat Islam membuka halaman baru di Ramadhan ini. Sebagaimana merapatkan shaf di masjid, ia menyeru umat Islam merapatkan shaf di luar masjid agar jadi umat yang kuat. ''Jangan hinakan dan rendahkan diri sendiri,'' kata Syekh Ali.