REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Meet and Greet Habbiburrahman El Shirazy atau Kang Abik dalam rangkaian Festival Pesona Khazanah Ramadhan di Islamic Center NTB pada Ahad (11/6) berlangsung meriah. Bertempat di Ballroom Islamic Center NTB, banyak generasi muda yang penuh khidmat menyaksikan penuturan Kang Abik akan pengalaman dan kiat-kiat dalam menulis.
Salah satu warga Mataram, Yogi, bertanya kepada Kang Abik bagaimana trik sulap agar karya yang dibuat dapat segera diterbitkan. "Saya tidak bisa sulap. Kalau karya Anda bagus tidak usah khawatir, pasti penerbit berebutan," kata Kang Abik.
Bagi pemula, Kang Abik menyarankan setelah karya dibuat, mintalah kepada orang terdekat untuk membaca dan mengoreksi apa yang menjadi kekurangan. Kang Abik juga bercerita tentang pengalamannya menulis novel yang menurutnya memiliki kesulitan dibanding novel-novelnya yang lain. Bukan Ayat-Ayat Cinta, melainkan novel-novel berikutnya. Meledaknya Ayat-Ayat Cinta membuatnya sedikit terbebani. Bahkan tak jarang ada yang berkata hal tersebut adalah untung-untungan semata.
"Setelah Ayat-Ayat Cinta meledak beban berat sekali, Alhamdulillah Ketika Cinta Bertasbih juga tidak kalah. Yang penting aku nulis," ujar Kang Abik.
Karyanya yang menurut dia memiliki tingkat kesulitan lain adalah Bumi Cinta yang mengambil latar belakang Rusia. Kang Abik mengaku belum pernah ke Rusia sehingga harus bertanya pada teman yang pernah ke Rusia bagaimana kondisi di sana. Selain itu, Ayat-Ayat Cinta 2 juga tidak kalah sulitnya karena nama besar Ayat-Ayat Cinta yang sebelumnya. "Insya Allah tidak akan kalah dengan Ayat-Ayat Cinta," ungkap Kang Abik.