REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI Yogyakarta menambah 74 petugas penjaga pintu perlintasan kereta api. Ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan frekuensi perjalanan kereta selama masa Angkutan Lebaran 2017.
"Selain petugas yang sudah rutin melakukan penjagaan, kami juga akan menambah 74 petugas untuk membantu menjaga perlintasan kereta api," kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) VI Yogyakarta Eko Budiyanto di Yogyakarta, Selasa (13/6).
Di wilayah kerja PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta terdapat 498 perlintasan kereta api, baik yang sudah dijaga oleh PT KAI dan pemerintah daerah, maupun perlintasan tidak dijaga dan perlintasan liar.
Total jumlah perlintasan yang tidak dijaga dan perlintasan liar yang ada di wilayah kerja PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta masih cukup banyak yaitu 353 perlintasan.
"Oleh karena itu, masyarakat diwajibkan berhati-hati saat melintas di perlintasan kereta api, khususnya perlintasan liar dan perlintasan yang tidak dijaga. Apalagi, frekuensi perjalanan kereta akan meningkat pada masa Angkutan Lebaran 2017," katanya.
Masyarakat atau pengguna jalan yang ingin melintasi perlintasan kereta diminta memastikan keadaan di rel kereta aman terlebih dulu. "Masyarakat diminta sabar dan memastikan kondisi di rel kereta aman untuk dilintasi. Kecelakaan yang terjadi di perlintasan kereta bukan tanggung jawab kereta api," katanya.
PT KAI, kata Eko, tidak memiliki kewenangan untuk membangun palang pintu perlintasan kereta karena hal tersebut menjadi kewenangan dari pemerintah daerah setempat.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak membuka perlintasan baru dan berharap pemerintah daerah membangun lebih banyak underpass atau flyover guna meminimalisasi jumlah perlintasan sebidang.
Di Daerah Operasi VI Yogyakarta, peningkatan frekuensi perjalanan kereta salah satunya disebabkan operasional tujuh kereta tambahan selama masa Angkutan Lebaran dan perjalanan kereta barang.