REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sejumlah jalan bergelombang dan berlubang terpantau masih terdapat di jalan lintas tengah (jalinteng) dan jalan lintas timur (jalintim) ruas Lampung yang menghubungkan Bandar Lampung–Palembang. Meski di beberapa titik, petugas sudah mengupas aspal jalan yang bergelombang dan menambal lubang jalan, namun masih menyisakan banyak gelombang jalan yang berpotensi membahayakan kendaraan terutama pada arus mudik Lebaran Idul Fitri 1438 mendatang.
Pantauan Republika.co.id, Senin (13/6), ruas jalan yang terlihat bergelombang dan berlubang tersebar mulai dari Branti (Lampung Selatan) menuju Tegineneng (Pesawaran). Jalur yang lebar dan lurus itu kerap dilalui kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Jalan bergelombang dan berlubang di Ruas Branti–Tegineneng seolah menjadi penyakit tahunan. “Setiap hari dilindas truk barang muatan lebih, jadi aspal jalan bergelombang dan banyak lubang kalau hujan turun,” kata Aji, warga Bandar Lampung kepada Republika.co.id.
Selain bergelombang, ruas jalan lintas mulai dari Bundaran Rajabasa (Bandar Lampung)–Natar–Branti–Tegineneng minim lampu penerangan jalan dan rambu lalu lintas. Pemudik diimbau ekstra hati-hati, karena rawan kecelakaan dan tindak kriminalitas.
“Kalau lampu jalan sudah bertahun-tahun tidak ada perubahan. Kalau lewat malam hari selalu gelap,” kata mahasiswa Unila tersebut.
Untuk menjaga keamanan jalur mudik di Lampung, Polda Lampung menggelar Operasi Ramadniya yang akan berlangsung 19 Juni hingga 4 Juli 2017. Kapolda Lampung Irjen Pol Sudjarno mengatakan, sebagai gerbang Pulau Sumatra, Lampung menjadi prioritas pengamanan arus mudik. “Lampung jadi prioritas utama pengamanan saat arus mudik,” kata Kapolda, Jumat (9/6).
Kapolda mengatakan, sebagai pintu gerbang, pengamanan mulai dari Pelabuhan Bakauheni hingga jalan lintas baik jalinteng, jalintim, dan jalinbar menjadi prioritas dan atensi tersendiri. Polda menempatkan dua personel dengan jarak terbatas di jalinteng, jalintim, dan jalinbar. Petugas berjaga secara terpencar di tiga ruas jalan tersebut, untuk mengantisipasi kerawanan tindak kriminalitas saat arus mudik. “Kami tempatkan dua orang petugas dengan jarak berbeda,” katanya.