REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Arus peti kemas di seluruh terminal yang dimiliki Pelindo III tercatat mengalami peningkatan. Terminal peti kemas Pelindo III tersebar di Surabaya, Semarang, Banjarmasin, Sampit, Bima, Maumere, Kumai, Batulicin, dan Kupang.
Manajer Humas Pelindo III Widyaswendra mengatakan arus peti kemas sampai dengan Mei 2017 sebanyak 2.016.730 TEUS. Angka itu naik enam persen dari jumlah peti kemas tahun lalu sebesar 1.903.229 TEUS.
Jika dihitung secara boks maka arus petikemas sampai Mei 2017 sebanyak 1.633.250 boks, atau naik 5 persen dibandingkan Mei 2016 sebesar 1.556.991 boks.
"Realisasi arus peti kemas Mei 2017 sudah mencapai 41 persen dari target sampai akhir tahun 2017 yang mencapai 4.877.742 TEUS atau 3.983.637 box," kata Wendra kepada wartawan di Surabaya, Senin (19/6).
Jumlah arus peti kemas sampai Mei 2017 tersebut terdiri atas arus peti kemas internasional sebesar 881.108 TEUS atau naik delapan persen dari tahun lalu yang sebesar 817.754 TEUS. Sedangkan arus peti kemas domestik mengalami kenaikan sebesar lima persen dari tahun lalu yang sebanyak 1.085.475 TEUS menjadi 1.135.622 TEUS.
Secara boks, arus peti kemas internasional sampai Mei 2017 sebanyak 600.182 box atau naik 7 persen dibandingkan Mei 2016 yang sebesar 562.120 box. Arus peti kemas domestik sampai Mei 2017 mencapai 1.033.068 box atau naik 4 persen dari Mei 2016 yang mencapai 994.871 box.
"Artinya, ada peningkatan arus yang cukup tinggi di semua pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelindo III ( Persero). Hal ini disebabkan karena faktor peningkatan konsumsi masyarakat, termasuk dua bulan sebelum adanya Hari Raya Lebaran," ujar dia.
Faktor lainnya, Wendra menyebutkan, adanya prediksi arah kebijakan paket ekonomi pemerintah sudah mulai bisa dijalankan secara efektif.
Kepala Humas PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) M Soleh mengatakan pada momen Lebaran selalu terjadi penurunan aktivitas cukup signifikan. Penurunannya mencapai 10-15 persen dibandingkan hari-hari biasa.
"Karena importir banyak melakukan importasi sebulan sebelum puasa," kata Soleh di Surabaya, pekan lalu.
Soleh menyebut, rata-rata aktivitas bongkar muat peti kemas di TPS mencapai 100 ribu TEUS per bulan. Kapasitas lapangan penumpukan di TPS mencapai 2,2 juta TEUS per tahun.
Meskipun dua pekan pada Lebaran kendaraan kontainer dilarang melintas di jalan, lapangan penumpukan TPS masih bisa menampung peti kemas. "Dengan adanya peraturan pemindahan kontainer lebih dari tiga hari atau dwelling time, lapangan kita terisi sekitar 40 persen. Tidak mungkin over," ucap Soleh.