REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Di akhir Ramadhan, imam tarawih di Masjid Hubbul Wathan dengan syahdu mendoakan Muslim di Palestina dan Indonesia. Jamaah sendiri diajak bersama meresapi ayat-ayat dan doa yang dibacakan imam.
Qari internasiobal Syekh Ahmad Jalal Abdullah Yahya dari Yordania menjadi imam shalat tarawih di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center sejak malam 22 Ramadhan lalu hingga malam akhir Ramadhan. Seperti imam sebelumnya, Syekh Ahmad Jalal juga membacakan satu juz Alquran tiap malam.
Sering, bila sedang membaca ayat tentang azab, Syekh Yahya terisak menangis. Hal itu turut membuat sebagian jamaah juga ikut menangis.
Syekh Yahya juga membaca doa panjang setelah rukuk di rakaat terakhir shalat witir. Syekh Yahya berulang terisak saat membaca kalimat-kalimat doa mohon ampun dan memohon surga pada Allah.
Pada doa qunut di rangkaian shalat tarawih pada malam 27 Ramadhan, Syekh Yahya mendoakan Muslim Palestina dan Muslim Indonesia serta Muslim di Lombok, sambil terisak. Pendamping para imam shalat tarawih, Ustaz Fauzan Zakaria Amin mengatakan, Syekh Yahya sering menangis saat baca azab yang pedih ketika shalat tarawih. Pun ayat tentang ayat surga.
Ustaz Fauzan menyampaikan, akan baik jika jamaah juga bisa menangis saat menyimak ayat azab dan bahagia saat mendengarkan ayat tentang surga. ''Kalau itu tidak bisa, jangan liarkan pikiran kita. Pikiran di luar aktivitas ibadah malam ini sebaiknya dihindarkan,'' ucap Ustaz Fauzan di Masjid Hubbul Wathan pekan ini.
Di malam-malam akhir Ramadhan, ia mengajak jamaah Masjid Hubbul Wathan meningkatkan khusyuk. Jangan sampai menyesal karena tidak optimal di malam-malam akhir Ramadhan.
Juga dalam berdoa. Doa adalah senjata orang-orang beriman dan Ramadhan adalah saat-saat mustajab berdoa. Ia mengajak jamaah memanjatkan doa sesungguh-sunggu kepada Allah.
''Maka kita sungguh-sungguh dalam berdoa. Mantapkan doa. Yakin penuh doa kita akan dikabulkan Allah,'' kata Ustaz Fauzan.