REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pengunjung Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Surakarta membludak pada H+1 Lebaran. Pantauan Republika.co.id pada Senin (26/6) pagi, ratusan warga memenuhi ruang pendaftaran kunjungan masuk Rutan.
Sedang warga yang telah mendapatkan nomor antrean, langsung berbaris rapi, mengantre di gerbang masuk Rutan. Sebelum bertemu dengan warga binaan, setiap pengunjung yang masuk diperiksa terlebih dulu oleh petugas rutan. Selain itu, pengunjung juga diwajibkan menggunakan nomor kunjungan.
Sumarni (52 tahun), salah satu pengunjung Rutan Kelas 1 Surakarta mengaku telah datang untuk menjenguk saudaranya di dalam rutan sejak pukul 10.00 WIB. Namun, banyaknya pengunjung yang datang membuatnya pun harus menunggu antrean lebih dari satu jam. “Kalau hari-hari biasa sudah daftar kan bisa langsung masuk. Sekarang harus nunggu pakai nomor antrean,” kata Sumarni.
Sementara itu, Kepala Piket Kunjungan Lebaran yang juga Kepala Sub Seksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan Rutan Kelas 1 Surakarta, Slamet mengatakan meningkatnya jumlah kunjungan ke rutan sudah terjadi setelah pelaksanaan Shalat Idul Fitri kemarin. Setiap warga binaan, kata dia, dikunjungi minimal 3 orang anggota keluarganya.
Kemarin, pendaftaran kunjungan mencapai 400 nomor. Sedang, sejak kunjungan di buka pukul 09.00 WIB hingga siang hari jumlah pendaftaran kunjungan sudah mencapai 200 nomor.
Dia menjelaskan jika pada hari-hari biasa jadwal kunjungan warga dimulai pukul 09.00 hingga 13.00 WIB. Namun, pada Hari Raya Idul Fitri hingga H+1 jadwal kunjungan warga dimulai pukul 09. 00 hingga 15.00 WIB.
“Hanya saja waktu pertemuan dengan warga binaan yang kami persingkat. Biasanya 30 menit sekarang menjadi 20 menit saja. Ini hari terakhir kunjungan lebaran, besok jadwal kunjungan kembali seperti biasanya,” kata dia.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, Rutan Kelas 1 Surakarta pun memperketat pengamanan di luar dan dalam rutan. Setiap warga yang hendak bertemu dengan warga binaan harus melewati dua kali pemeriksaan.
Bagi warga yang membawa makanan dari luar untuk warga binaan, harus melapor pada petugas. Makanan dalam kemasaan kaleng, botol, maupun kardus harus dipindahkan ke dalam kantung plastik transparan.