REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Implementasi good corporate governance (GCG) dan risk and compliance menjadi harga dalam mewujudkan program Transformasi Bank Pembangunan Daerah (BPD). Bank BJB sebagai BPD terbesar mengajak BPD lain untuk mengubah mindset lokal menjadi global.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank BJB Agus Mulyana menyebutkan, total aset BPD pada triwulan I 2017 tercatat Rp 586,6 triliun. Menurut dia, nilai aset BPD itu merupakan kekuatan besar dalam perbankan nasional.
‘’Perubahan paradigma itu harus dilakukan segera,’’ ujar Agus saat menjadi pemateri dalam forum group discussion (FGD) tentang GCG dan risk and compliance yang diselenggarakan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), belum lama ini. Nilai aset yang dimiliki BPD di Tanah Air, tegas dia, harus disertai implementasi GCG dan risk and compliance.
Selama ini, papar Agus, terdapat tiga permasalahan pokok yang melatarbelakangi program transformasi BPD. Yakni, lemahnya GCG, rendahnya daya saing, dan keterbatasan modal. Untuk itu, pihaknya mendorong seluruh BPD untuk mendukung terimplementasinya program transformasi BPD.
Dijelaskan Agus, saat ini yang diperlukan yaitu komitmen bersama antar BPD dalam meningkatkan kinerja, ketahanan pembangunan ekonomi serta ketahanan industri perbankan nasional. ‘’Saatnya, BPD mengembangkan mindset lokal menjadi global,’’ kata Agus.
Kata dia, dengan nilai aset Rp 586,6 triliun, BPD harus bersinergi, besar, kuat dan lincah dalam memaksimalkan berbagai peluang. Bank BJB sebagai BPD terbesar, imbuh dia, saat ini memiliki aset sebesar Rp 98,1 triliun atau berkontribusi 17 persen terhadap total aset BPD di triwulan I 2017.
Jaringan Bank BJB tersebar di berbagai kota besar di Indonesia, dan saat ini berada pada posisi 14 dari total 118 bank di Indonesia. Pihaknya menargetkan menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Tanah Air.
Agus berharap, BPD lain bisa tumbuh dan semakin berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi di Tanah Air. ‘’Bank BJB siap menopang terwujudkan program Transformasi BPD,’’ paparnya.
Direktur Eksekutif Asbanda Wimran Ismaun mengatakan, sinergi antar BPD dalam menerapkan GCG dan risk and compliance merupakan instrumen penting dalam mewujudkan program Transformasi BPD. Menurutnya, program Transformasi BPD merupakan inisiatif strategis yang akan berdampak besar bagi pembangunan ekonomi daerah dan memperkuat ketahanan industri perbankan nasional.