REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) membukukan laba bersih sebesar Rp 13,1 triliun pada semester I 2017. Angka itu naik 9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 12 triliun.
Direktur BRI Suprajarto menjelaskan, kenaikan laba didorong oleh beberapa faktor. Di antaranya pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat hingga dua digit.
Sampai akhir Juni 2017, perseroan menyalurkan kredit sebanyak Rp 658,9 triliun. Nilai tersebut tumbuh 11,6 persen dari penyaluran kredit di semester I tahun lalu sebesar Rp 590,7 triliun. Sebanyak 74,7 persen atau Rp 490 triliun dari total kredit, disalurkan ke segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Sedangkan dana murah berupa giro dan tabungan (CASA) mendominasi 57,6 persen dari keseluruhan total DPK. "Dana giro BRI tercatat tumbuh yoy tertinggi sebesar 17,9 persen menjadi Rp 128,7 triliun. Kemudian tabungan tumbuh 11,4 persen yoy menjadi Rp 294,2 triliun," jelasnya.