REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia masih belum tuntas. Sebab, pembelian saham perusahaan tambang emas di Papua itu masih terkendala harga yang belum menemukan kecocokan baik dari pemerintah maupun Freeport.
''Jadi kami sedang menyiapkan timing maupun cara valuasi. Karena ini berbeda-beda dari Freeport inginnya begini, kita begini,'' kata Menteri BUMN Rini Soemarno, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/9).
Rini mengharapkan, proses divestasi tersebut selesai pada Desember 2018. Ia juga menuturkan holding BUMN akan menangani divestasi ini, yang saat ini tengah dalam proses pembuatan holding.
''Karena pada dasarnya akan mengambil itu Inalum nanti akan jadi holding, dan inshaallah ini selesai akhir Desember,'' jelasnya.
Menurut Rini, pemerintah menargetkan dua holding selesai tahun ini. Namun yang akan diselesaikan lebih dulu adalah holding BUMN tambang, setelah itu baru diselesaikan pembentukkan holding BUMN migas.