Warga menyaksikan saat petugas kepolisian melakukan olah TKP di lokasi pasca ledakan di pabrik produksi kembang api, Jalan Salembaran, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (27/10). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)
Warga menyaksikan saat petugas kepolisian melakukan olah TKP di lokasi pasca ledakan di pabrik produksi kembang api, Jalan Salembaran, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (27/10). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)
Warga menyaksikan saat petugas kepolisian melakukan olah TKP di lokasi pasca ledakan di pabrik produksi kembang api, Jalan Salembaran, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (27/10). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)
Warga menyaksikan saat petugas kepolisian melakukan olah TKP di lokasi pasca ledakan di pabrik produksi kembang api, Jalan Salembaran, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (27/10). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)
Tim gabungan Polisi, Inafis dan Pusat Lab Forensik (puslabfor) melakukan olah TKP di lokasi pasca ledakan di pabrik produksi kembang api, Jalan Salembaran, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (27/10). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Pasca-kebakaran, banyak warga yang berdatangan ke lokasi pabrik kembang api di Jalan Salembaran, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (27/10), untuk melihat lokasi secara langsung.
Sebanyak 47 karyawan dilaporkan tewas, sementara 46 lainnya masih dalam perawatan intensif di RSUD Tangerang, RS Anak dan Bunda BUN Kosambi dan RS Mitra Husada. Pihak kepolisian masih terus mencari tahu penyebab ledakan hebat yang terjadi di gudang tersebut pada Kamis (26/10).
Advertisement