Kamis 16 Nov 2017 08:20 WIB

Menanti Aksi Spasovic Bersama Timnas Indonesia

Pesepak bola Bhayangkara FC Ilija Spasojevic (kedua kanan) berusaha menguasai bola dengan pengawalan ketat tiga pesepak bola Bali United pada Gojek Traveloka Liga 1, di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, 29 September 2017. Spaso, yang didatangkan pada paruh musim, mampu tampil sebagai pembeda buat Bhayangkara di laga-laga penting.
Foto: ANTARA/Suwandy
Pesepak bola Bhayangkara FC Ilija Spasojevic (kedua kanan) berusaha menguasai bola dengan pengawalan ketat tiga pesepak bola Bali United pada Gojek Traveloka Liga 1, di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, 29 September 2017. Spaso, yang didatangkan pada paruh musim, mampu tampil sebagai pembeda buat Bhayangkara di laga-laga penting.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Gilang Akbar Prambadi

Langkah striker Bhayangkara United Ilija Spasojevic yang memilih pindah kewarganegaraan dari Montenegro ke Indonesia langsung disambut gayung oleh pelatih timnas Garuda Luis Milla. Pemain yang pertama kali berkarier di Indonesia pada tahun 2011 silam ini dipanggil untuk membantu timnas U-23 menjalani dua laga uji coba dalam dua pekan ke depan.

Spaso dan 32 pemain lainnya akan digunakan oleh Milla untuk berlaga melawan timnas U-23 Suriah dan timnas Guyana. Pemanggilan itu tentu menjadi peluang emas bagi Spaso untuk langsung unjuk kebolehan.

Kesempatan ini juga bisa membuat karier Spaso langgeng di timnas. Syaratnya, pemain 30 tahun tersebut harus bisa tampil fantastis dalam dua laga uji coba yang ada. Jika mampu, bukan tak mungkin Spaso akan dibawa Milla untuk mengisi kuota tiga pemain senior saat Garuda Muda mengikuti Asian Games U-23 tahun depan.

Jika bicara soal kemampuan untuk memenuhi persyaratan sebagai striker timnas, Spaso punya segalanya. Datang ke Indonesia untuk memperkuat Bali Devata tahun 2011, Spaso langsung unjuk gigi dengan torehan 10 gol dari 14 penampilan di ajang Liga Prima Indonesia.

Bakatnya dilirik oleh klub besar dari timur Indonesia, PSM Makassar. Ketajamannya sama sekali tak berkurang. Dalam 29 laga, mantan pemain yang memulai karier di Eropa ini membuat 19 gol.

Pada tahun 2013, Spaso berlabuh ke Mitra Kukar. Di sana, ia kembali bisa membuat dua digit gol. Ada 10 gol yang disumbangkannya dari 16 pertandingan. Predikat pemain yang selalu bisa menjaga torehan dua digit ini berlanjut saat setahun kemudian berkostum Putra Samarinda. Di klub ibu kota Kalimantan Timur itu, Spaso membuat 12 gol dari 23 laga.

Catatan dua digit golnya memang sempat tak terulang ketika memperkuat Persib Bandung tahun 2015. Kala itu, Spaso cuma membuat empat gol. Namun, hal itu terjadi karena Spaso cuma dikontrak untuk gelaran Piala Presiden 2015 dan cuma bermain dalam delapan laga. Meski begitu, mantan pemain Trikala di Liga Yunani ini bisa mempersembahkan trofi Piala Presiden untuk Persib.

Seiring masih vakumnya kompetisi di Indonesia akibat pembekuan dari FIFA, pada 2016 Spaso menyebrang ke Malaysia untuk memperkuat Melaka United. Selama satu setengah tahun merumput di sana, kariernya berjalan luar biasa dengan sumbangan 33 gol di semua ajang.

Hasilnya, Spaso meraih predikat top skorer Liga Primer Malaysia (kompetisi divisi kedua Liga Malaysia). Trofi juara Liga Primer Malaysia pun sukses Spaso persembahkan sehingga membawa Melaka promosi ke Liga Super Malaysia.

Meski sudah menemukan tempat karier yang jauh lebih nyaman di negeri tetangga, panggilan hati membuat Spaso pulang ke Indonesia.

Sosok yang sudah menikahi wanita Indonesia dengan dikaruniai dua anak ini kemudian memperkuat Bhayangkara United pada paruh musim kedua Liga 1 2017. Hasilnya memuaskan, Spaso menorehkan 12 gol dari 16 pertandingan.

Total, Spaso sudah mencetak 100 gol dalam enam tahun petualangannya di Indonesia dan Malaysia. Tak mengherankan jika pemilik tinggi 1,86 meter ini dijuluki Spasogol.

"Kebanggaan besar untuk saya mendapatkan panggilan untuk membela timnas Indonesia. Saya akan berusaha keras dan bekerja membuat yang terbaik untuk Indonesia. Demi lambang Garuda di dada," kata Spaso, dikutip dari laman resmi PSSI, Rabu (15/11).

Aksi Spaso bisa disaksikan ketika timnas U-23 melawan Suriah U-23, Sabtu (18/11) petang WIB, di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat. Setelah itu, jika kembali dimainkan, aksi Spaso bisa dilihat saat melawan timnas Guyana tanggal 25 November mendatang juga di stadion yang sama.

(Tulisan diolah oleh Abdullah Sammy).

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 10 6 3 1 16 10 21
2 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 10 6 3 1 9 4 21
3 Persib Bandung Persib Bandung 10 5 5 0 18 10 20
4 Bali United Bali United 10 6 2 2 16 8 20
5 Persija Persija 10 5 3 2 15 6 18
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement