REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perseroan Terbatas (PT) Sarana Multi Infrastruktur (SMI), resmi mencatatkan obiligasi berkelanjutan tahap kedua 2017 dengan nilai emisi sebesar Rp 7 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Emisi obligasi itu merupakan kelanjutan dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Tahap l 2016. Hal ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur dengan total nilai emisi sebesar Rp 30 triliun," kata Direktur Utama Sarana Multi Infrastruktur Emma Sri Martini di Jakarta, Kamis (16/11).
Emma Sri Martini mengemukakan bahwa penerbitan sebesar Rp 7 triliun dalam satu tahap merupakan yang terbesar pada tahun ini. Pada penerbitan Tahap II, SMI mengalami kembali kelebihan permintaan (oversubscribed), hampir 30 persen permintaan tersebut datang dari investor asing. Menurut dia, tingginva permintaan investor terhadap obligasi SMI (meskipun pada era suku bunga rendah ini) menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan investor pada SMI yang tercatat sebagai BUMN dengan peringkat triple A (AAA). Selain itu, juga menunjukkan sektor infrastruktur telah menjadi asset class bagi investor.
Emma mengatakan bahwa perseroan menyambut baik hal itu karena sejalan dengan fungsi SMI, yaitu sebagai intermediaries yang dapat memobilisasi dana-dana domestik (perbankan, institusi dana pensin, dan asuransi) dan dana luar negeri untuk pembangunan infrastruktur nasional.
"Pencapaian emisi senilai Rp 7 triliun ini sejalan dengan arahan yang diberikan pemerintah, yaitu me-'leverage' modal yang diberikan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas pembiayaan infrastruktur nasional," ujarnya.
Ia mengemukakan bahwa obligasi itu diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai bukti utang untuk kepentingan pemegang obligasi. Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap II 2017 yang dicatatkan itu terdiri atas seri A (SMII01ACN2) dengan nilai nominal Rp 1,2 triliun berjangka waktu 370 hari, seri B (SMII01BCN2) dengan nilai nominal Rp 4,455 triliun berjangka waktu 3 tahun, dan seri C (SMII01CCN2) dengan nilai nominal Rp 1,345 triliunberjangka waktu 5 tahun.
Pada aksi korporasi ini perseroan bekerja sama dengan PT BCA Sekuritas, PT CIMB Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Securities, PT Indo Premier Securities, PT Maybank Kim Eng Securities, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi.