Kamis 23 Nov 2017 10:32 WIB

REI Bidik Kembangkan Kota Baru di Luar Jawa

Perumahan (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Perumahan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Asosiasi pengembang Real Estate Indonesia membidik pengembangan kota-kota baru di luar Jawa yang saat ini marak dilakukan sejumlah provinsi. Ketua DPP REI Soelaeman Soemawinata mengatakan pengembangan kota baru ini secara tidak langsung juga menjaga bisnis perumahan di Tanah Air yang sejak beberapa tahun ini agak melambat.

"Saat ini konsentrasi REI bukan hanya membangun rumah saja, tapi juga membangun kota-kota baru di Indonesia. Seperti di Jabodetabek saja, sudah ada puluhan kota baru yang bermunculan dan REI terlibat di dalamnya," kata Soelaeman.

Ia berharap pesatnya pertumbuhan kota baru di Jabodetabek ini juga terjadi di daerah-daerah. Provinsi Sumatra Selatan yang pada 2018 akan menjadi tuan rumah Asian Games diharapkan dapat menjadi modelnya.

Kota Palembang sebagai ibu kota Sumsel sejatinya sudah menerapkan konsep ini dengan menjadikan kawasan Jakabaring Sport City sebagai kota olahraga. Padahal, sebelumnya kawasan Jakabaring hanyalah kawasan pinggiran yang lahan tidak termanfaatkan.

"Tidak ada provinsi lain yang bisa seperti ini, konsepnya sudah seperti konsep kota-kota di dunia. Pengunjung dari bandara bisa naik LRT (kereta api dalam kota) dan langsung berhentinya di JSC," kata dia.

Jika model seperti ini dicontoh daerah-daerah lain di Indonesia maka dipastikan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi setempat. Seperti halnya Sumsel karena saat ini di Kota Palembang juga akan dibuka kota baru (mandiri) di kawasan Gandus.

Hingga kini REI masih mengupayakan agar bunga kredit kontruksi bisa turun tiga digit dari 13 persen menjadi 10 persen agar para pengembang dapat memiliki ruang alur kas di tengah seretnya bisnis perumahan. "Pemerintah saat ini sangat terbuka sekali dengan dialog, harapannya para pengembang dapat difasilitasi dalam berbisnis karena saat ini mereka dituntut berhati-hati dalam ekspansi usaha," kata dia.

Sebelumnya, kalangan pengembang memprediksi bahwa 2017 menjadi tahun kebangkitan sektor properti. Namun anggapan itu tidak sepenuhnya tepat. Kendati pemerintah telah memberikan stimulus untuk mendorong pertumbuhan perumahan dalam kaitan program satu juta rumah, namun hal itu tidak berjalan mulus.

"Dalam usaha tentu ada penghambat. Meski ada kemudahan dan kebijakan pemerintah, jangan sampai ada problem baru sehingga melambatkan laju pertumbuhan," kata dia.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement