REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mulai tanggal 4 Desember hingga 12 nanti wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, serta Jawa Tengah akan mengalami monsoon break. Akibat dari keadaan tersebut wilayah yang terdampak akan mengalami curah hujan yang rendah.
Monsoonbreak adalah kondisi cuaca cerah. Saat itu pasokan suplai air untuk pembentukan awan hujan mengalami pengurangan. "Curah hujan menjadi rendah. Potensi hujan rendah terjadi di Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah bagian utara," ujar Dwikorita Karnawati selaku kepala BMKG di gedung BMKG, Jalan Angkasa I, Jakarta, Senin (4/12).
Sementara di wilayah lain seperti Jawa Tengah bagian Timur, Jawa Timur bagian selatan, serta Bali hingga Nusa Tenggara curah hujan masih pada keadaan sedang hingga tinggi. Begitu juga dengan wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Sementara itu Deputi Bidang Meteorologi, Mulyono R Prabowo menyatakan saat ini sedang terjadi Supermoon. Yaitu kondisi Matahari, Bulan, dan Bumi berada pada satu garis lurus.
Dengan keadaan ini BMKG memprediksi dari tanggal 3 Desember hingga 5 Desember pasang laut akan naik secara cepat. Sehingga masyarakat diminta untuk tidak panik atau kaget ketika curah hujan tidak banyak namun banyak pantai yang mengalami kenaikan volume air.
"Dampaknya (Supermoon) pasang air laut jadi naik. Prediksi 3 sampai 5 Desember pasang laut naik sehingga jangan kaget hujan tidak banyak tapi pantai jadi pasang. Khususnya pantura daerah yang sensitif, daerah yang potensial mendapat gangguan laut," ucap Prabowo.
Selain itu BMKG juga memprediksikan potensi Jakarta mengalami banjir di awal tahun 2018 akibat meningkatnya curah hujan di wilayah DKI. Berdasarkan data Klimatologi potensi tersebut terjadi di bulan Januari hingga Februari.