REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Schroders Investment Management Indonesia menilai tahun ini perekonomian Indonesia diperkirakan membaik. Maka harus dijadikan peluang untuk berinvestasi.
Head of Intermediary PT Schroders Investment Management Indonesia Teddy Oetomo menuturkan, tahun ini investor asing berpotensi masuk lagi ke Indonesia. Ada tiga faktor yang membuat asing kembali tertarik menaruh dananya di Tanah Air.
"Pertama karena ada potensi perbaikan daya beli karena tahun ini ada pilkada (pemilihan kepala daerah) lalu dilanjut pilpres (pemilihan presiden). Di tahun politik dana politik pasti membantu dan belanja pemerintah digenjot," ujar Teddy kepada wartawan di Jakarta, Rabu, (10/1).
Kedua, perbaikan harga komoditas terhadap konsumsi. Meski begitu, Teddy menegaskan, Indonesia bukanlah negara berbasis komoditas.
"Kalau negara komoditas contohnya Brazil karena kalau harga komoditas jelek pertumbuhan ekonominya tidak bisa tinggi. Sedangkan Indonesia, meski harga komoditas sedang jelek ekonomi tetap bisa tumbuh di level sekarang lima persen namun beberapa daerah mengandalkan komoditas," kata dia.
Ia menambahkan, tahun ini pertumbuhan ekonomi diperkirakan membaik karena harga komoditas pun membaik. Beberapa daerah yang mengandalkan komoditas seperti Sumatra serta Kalimantan juga membaik pertumbuhan konsumsinya.
Lebih lanjut, Teddy menjelaskan, alasan ketiga yang membuat asing berpotensi masuk ke Tanah Air karena laba bersih Indonesia pada 2018 diproyeksikan naik sebesar 13 persen. Meski proyeksi tersebut menurun dari kenaikan laba bersih tahun lalu sebesar 16 persen tapi penurunannya tidak terlalu banyak dibandingkan negara lainnya.
"Laba bersih kita 2017 16 persen. Kalau kita hanya lihat negara kita, kelihatannya keren. Padahal negara Asia di luar Jepang naiknya hingga di atas 20 persen. Proyeksi 2018 laba bersih Indonesia akan turun jadi 13 persen sedangkan negara di luar Jepang karena naiknya cukup tinggi maka tahun depan akan turun hingga 10,8 persen. Setelah naik memang tahun selanjutnya pasti akan turun," kata Teddy.
Dirinya menuturkan, kontribusi laba bersih Indonesia pada 2018 akan cukup mapan karena didominasi dari sektor perbankan dan lainnya. "Kalau kontribusinya dari komoditas susah ditebak kalau perbankan lebih mudah ditebak, itu tiga alasan asing akan kembali masuk ke Indonesia," kata Teddy.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement