REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengguna kereta rel listrik (KRL) yang menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) saat ini bisa mendapatkan fasilitas lain selain untuk alat pembayaran. PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sekarang sudah bekerja sama dengan Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (Perum PPD) sehingga fungsi penggunaan kartu tersebut bisa bertambah.
Direktur Operasi dan Pemasaran KCI Subakir mengatakan implementasi integrasi antarmoda melalui layanan alat bayar KMT dapat digunakan untuk bus kota. "Dalam kerja sama ini, tidak hanya alat bayar yang di integrasikan, tapi juga integrasi kemudahan berpindah moda," kata Subakir di Stasiun Sudirman, Jumat (16/3).
Dengan begitu, upaya tersebut menjadi yang pertama kalinya KMT bisa digunakan sebagai alat bayar di luar penggunaan KRL. Pelayanan tersebut, kata Subakir diharapkan bisa memberikan kemudahan dan nilai lebih baginseluruh pengguna KRL.
Sementara itu, Direktur Utama Perum PPD, Pande Putu Yasa mengharapkan sinergi tersebut bisa menjawab kebutuhan masyarakat di masa datang. "Integrasinya baik dari segi ticketing maupun dari segi antarmoda," tutur Pande.
Saat ini penggunaan KMT terintegrasi dengan bus kota dari PPD baru bisa digunakan di Stasiun Sudirman. Selanjutnya bus tersebut memiliki rute Stasiun Sudirman-Stasiun Gambir dan Stasiun Sudirman-Blok M dengan harga lima ribu rupiah perorang sekali perjalanan.
Pande mengatakan meski saat ini masih hanya dengan rute terbatas, nantinya akan ditingkatkan lagi. "Program ini tidak hanya akan berhenti sampai di sini, namun kedepannya akan diterapkan juga pada beberapa stasiun-stasiun KRL lainnya," jelas Pande.
Pengguna KRL yang tiba di Stasiun Sudirman dapat langsung berganti moda ke bus PPD menuju Gambir atau Blok M di titik penjemputan yang telah tersedia di pintu keluar stasiun arah Jalan Blora. Armada Transcommuter PPD siap melayani pengguna mulai pukul 05.00 WIB hingga 22.00 MB setiap harinya, dengan waktu pemberangkatan setiap 30 menit sekali.