Kamis 22 Mar 2018 21:54 WIB

Bandara Internasional Ahmad Yani Siap Beroperasi Juni

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi bandara ini sebelum beroperasi.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Budi Raharjo
Progres pembangunan Terminal Penumpang bandara Internasional Ahmad Yani Semarang terus dipantau. Serektaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Sugihardjo diutus untuk melihat langsung capaian pekerjaan fisik proyek senilai Rp 2,075 triliun ini., Rabu (22/3).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Progres pembangunan Terminal Penumpang bandara Internasional Ahmad Yani Semarang terus dipantau. Serektaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Sugihardjo diutus untuk melihat langsung capaian pekerjaan fisik proyek senilai Rp 2,075 triliun ini., Rabu (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Direktur Operasional PT Angkasa Pura (AP) I, Wendo Asrul Rose, menyampaikan proses pembangunan peningkatan kapasitas Terminal Penumpang bandara Internasional Ahmad Yani Semarang bisa diselesaikan Mei 2018 mendatang. Kendati masih ada beberapa pekerjaan konstruksi untuk bangunan penunjang.

Namun ada sejumlah persyaratan yang mutlak dipenuhi agar fasilitas baru bandara di ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini menjadi layak untuk dioperasionalkan. "Selain verifikasi dan uji kelayakan, tentunya ada beberapa persyaratan yang harus sudah terpenuhi," ungkap Manajer Teknik Proyek Pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang, I Ketut Aryana, Kamis(22/3).

Persyaratan yang dimaksud dimulai dari keberangkatan harus ada Security Check Point (SCP) 1. Kemudian fasilitas Check In juga harus bisa dioperasikan yang meliputi power dan datanya, sistem online airline, handling Baggage System (HBS) serta tata suara untuk menyampaikan informasi kepada penumpang.

Menuju ke SCP 2 berupa pemeriksaan kabin baik orang maupun barang yang dibawa ke dalam pesawat juga sudah harus jadi. Kemudian meningkat ke atas, ruang tunggu penumpang pesawat juga harus sudah siap berikut fasilitas pendukungnya.

"Kita di bandara tidak boleh hanya menyiapkan ruang tunggu saja, namun juga harus ada tenant atau tempat berjualan. Nanti kalau haus atau lapar bagaimana di ruang tunggu," tandas Aryana.

Seandainya tenant belum bisa buka, lanjutnya, PT Angkasa Pura I akan menyediakan both-both penjual makanan dan minuman sampai dengan tenant yang disiapkan fitting out (lengkap) dan sudah operasional (buka).

Selanjutnya adalah akses dari ruang tunggu menuju ke pesawat udara juga sudah harus siap, seperti tangga atau eskalator. Sedangkan untuk garbarata, pada awal operasional terminal penumpang Bandara Internasional Ahmad Yani nantinya akan disiapkan satu unit terlebih dahulu untuk penumpang penerbangan internasional.

Jika memang sudah dioperasionalkan bulan Juni, maka akan disiapkan satu garbarata. Selanjutnya pada bulan Agustus tahun ini akan ditambah lagi dua unit menjadi tiga garbarata.

Berikutnya untuk kedatangan, imigrasi ruangannya juga sudah harus siap semua, termasuk semua serfis di air side juga sudah bisa dilakukan, seperti apron, marka pesawat maupun ordinat parking stand.

Khusus untuk terminal penumpang bandara Internasional Ahmad yani, jika Air Traffic Control (ATC) yang baru belum siap masih bisa menggunakan fasilitas ATC yang lama di Pangkalan Udara TNI AD. "Termasuk fasilitas Unit Pemadam Kebakaran juga masih bisa menggunakan fasilitas yang lama," tandasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement