Jumat 23 Mar 2018 20:47 WIB

Darmin: Perang Dagang AS-Cina Bisa Berdampak Positif

Dampak perang dagang AS-Cina tidak akan dirasakan langsung Indonesia.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nur Aini
Menteri Kordinator Perekonomian Darmin Nasution berdialog dengan petani saat penyaluran SK Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial (IPHPS) di Tuban, Jawa Timur, Jumat (9/3).
Foto: Dok. KLHK
Menteri Kordinator Perekonomian Darmin Nasution berdialog dengan petani saat penyaluran SK Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial (IPHPS) di Tuban, Jawa Timur, Jumat (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku tidak khawatir terkait dengan perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina. Menurut Darmin, perseteruan tersebut bisa menghasilkan dampak positif dan negatif pada Indonesia.

"Kenapa jadi pusing? Biar saja dia (AS dan Cina) perang dagang. Ya, itu kan lanjutan dari kebijakan yang lalu yang mereka ambil," ujar Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (23/3).

Mantan Gubernur Bank Indonesia itu meminta seluruh pihak untuk tidak terlalu khawatir. Darmin mengaku, pemerintah akan terus memantau perkembangan peristiwa itu. Meski begitu, menurutnya, Indonesia tetap berpotensi terdampak tetapi tidak secara langsung.

"Pada dasarnya jangan terlalu buru-buru-lah. Pasti ada imbasnya (ke Indonesia). Tapi yang pertama mengalami dampaknya ya mereka duluan. Kan mereka yang ambil langkah," kata Darmin.

Ia menjelaskan, dampak perang dagang AS-Cina tidak selalu negatif. Beberapa komoditas yang terdampak bisa masuk ke Indonesia dengan harga yang lebih murah.

"Jadi itu tadi bisa ada positifnya ada negatifnya. Positifnya kalau barang-barang yang tidak boleh dijual ke sana (AS), dibawa ke sini dengan harga lebih rendah. Konsumen kita dapat dampak positif. Tapi pengusaha yang punya barang yang sama punya persaingan ketat," ujar Darmin.

Sebelumnya, Pemerintah Cina akan membalas kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang berencana menetapkan kebijakan tarif hingga 60 miliar dolar AS untuk produk-produk Cina. Kementerian Perdagangan Cina mengumumkan rencana untuk memungut bea masuk tambahan hingga 3 miliar dolar AS untuk produk-produk yang diimpor dari AS termasuk buah-buahan segar dan kacang-kacangan.

"Cina berharap Amerika Serikat membuat keputusan yang bijaksana dan menghindari untuk membawa hubungan perdagangan bilateral ke tingkat yang berbahaya," ujar Kementerian Perdagangan Cina dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, Jumat (23/3).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement