REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga mengkaji diskon tarif tol sebesar 10 persen selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2018.
"Jadi kita programkan (diskon tarif tol), kurang lebih 10 persen. (Tapi) Belum kita finalkan," kata Direktur Utama PT Jasa Marga, Desi Arryani di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta Timur, Senin (7/5).
Desi mengatakan, periode pemberlakuan diskon tarif tersebut belum dipastikan. Namun, tahun ini penerapan diskon tersebut direncanakan berlaku kembali seperti 2017.
"Periodenya (pemberlaukan diskon tarif) belum juga. Nanti akan kita jawab. Tapi sudah kita rencanakan," kata Desy.
Desi menceritakan, pemberian diskon sebenarnya telah dilakukan sejak 2017. Hal tersebut dilakukan guna mendorong masyarakat untuk menggunakan uang elektronik. Sebab, tahun lalu sistem elektronifikasi belum mencapai 100 persen.
Sementara itu, Coorporate Secretary PT Jasa Marga Agus Setiawan mengungkapkan diskon tarif tersebut akan diberlakukan di seluruh ruas jalan tol yang dioperasikan oleh PT Jasa Marga. Beberapa ruas jalan tol yang dikelola PT Jasa Marga diantaranya yaitu, Tol Cawang-Tomang-Cengkareng, Tol Jakarta-Cikampek, Tol Purbaleunyi, Jakarta Outer Ring Road (JORR), Tol Jagorawi, Tol Japek, dan tol lainnya.
"Perkiraannya 10 persen (diberikan) di beberapa hari di beberapa jalur mudik dan jalur balik. Kami akan mengevaluasi agar bisa berjalan optimal," kata Agus.
Agus menuturkan, diskon tarif rencananya berlaku pada hari-hari tertentu saat arus mudik dan arus balik Lebaran 2018. Diskon tarif dilakukan termasuk untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas di jalan tol saat terjadinya puncak arus balik Lebaran.
"Pertama untuk memberikan layanan kepada masyarakat dan kedua agar kendaraan tidak bertumpuk di hari tertentu. Selain pelayanan juga agar menyebar (mengurai kepadatan kendaraan) agar arus balik tidak bertumpuk di hari-hari puncak balik," kata Agus.
Pada arus mudik dan arus balik 2017, diskon diberlakukan hanya kepada pengguna uang elektronik sebesar 20 persen. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan penggunaan uang elektronik. Namun, elektronifikasi yang saat ini telah mencapai 100 persen, diskon tarif yang diberlakukan rencananya hanya 10 persen.
"Jadi tahun lalu diberikan diskon kepada pengguna yang menggunakan nontunai, sehingga masyarakat diharapkan mengunakan uang elektronik. Sehingga penetrasinya bisa meningkat. Kalau dulu seluruh ruas, tapi untuk pengguna nontunai. Sekarang juga seluruh ruas (tol yang dioperasikan Jasa Marga)," kata Agus.