Kamis 17 May 2018 15:49 WIB

In Picture: Mantan Dirjen Hubla Divonis 5 Tahun Penjara

Antonius Tonny Budiono terbukti menerima suap Rp 2,3 Miliar..

Red: Mohamad Amin Madani

Terdakwa kasus suap proyek pada Kementerian Perhubungan yang juga mantan Dirjen Hubla Antonius Tonny Budiono melambaikan tangan seusai menjalani sidang vonis di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (17/5). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)

Terdakwa kasus suap proyek pada Kementerian Perhubungan yang juga mantan Dirjen Hubla Antonius Tonny Budiono seusai menjalani sidang vonis di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (17/5). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)

Terdakwa kasus suap proyek pada Kementerian Perhubungan yang juga mantan Dirjen Hubla Antonius Tonny Budiono seusai menjalani sidang vonis di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (17/5). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)

Terdakwa kasus suap proyek pada Kementerian Perhubungan yang juga mantan Dirjen Hubla Antonius Tonny Budiono saat menjalani sidang vonis di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (17/5). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)

Terdakwa kasus suap proyek pada Kementerian Perhubungan yang juga mantan Dirjen Hubla Antonius Tonny Budiono seusai menjalani sidang vonis di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (17/5). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)

Terdakwa kasus suap proyek pada Kementerian Perhubungan yang juga mantan Dirjen Hubla Antonius Tonny Budiono saat menjalani sidang vonis di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (17/5). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdakwa kasus suap proyek pada Kementerian Perhubungan yang juga mantan Dirjen Hubla Antonius Tonny Budiono melambaikan tangan seusai menjalani sidang vonis di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (17/5).

Tonny divonis hukuman lima tahun penjara dan denda Rp300 juta subsider tiga bulan kurungan dikurangi masa tahanan karena terbukti menerima suap dari Komisaris PT Adhiguna Keruktama yaitu Adi Putra Kurniawan sebesar Rp2,3 miliar dan gratifikasi sekitar Rp20 miliar untuk pengerjaan proyek yang melibatkan Kementerian Perhubungan tahun anggaran 2016 dan 2017.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement