REPUBLIKA.CO.ID, MUARA TEWEH -- Pasar wadai Ramadhan tahun 2018 di kawasan pinggiran sungai Barito Jalan Panglima Batur Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah ramai dipadati pengujung. Banyak pengunjung yang sampai memilih datang lebih awal agar tidak kehabisan makanan buruannya.

"Datang lebih awal bisa lebih enak memilih-milih. Kalau sudah sore akan sulit, selain pengunjungnya berdesakan, makanan yang hendak kita cari sudah keburu habis," kata Arief warga Muara Teweh disela-sela membeli kue untuk berbuka puasa, Senin (21/5).

Pasar wadai Ramadhan yang dibuka Pjs Bupati Barito Utara, Sapto Nugroho pada Kamis (17/5) sore itu diikuti 60 pedagang dengan menjual beberapa jenis kue khas bulan puasa, ikan dan sayuran.

Warga rela berdesakan mencari kudapan dan lalapan untuk berbuka puasa. Bahkan sampai sore masih terlihat antusias warga memadati pasar wadai tersebut.

Pemandangan seperti ini, bakal terus terlihat hingga satu bulan kedepan, sebab tradisi seperti ini hanya bisa ada sekali dalam setahun, tepatnya setiap memasuki bulan suci Ramadhan hingga akhir Ramadhan. Datang lebih awal bisa lebih enak memilih.

Selain dikawasan jalan Panglima Batur atau di kawasan bantaran Sungai Barito, pasar wadai juga terlihat di depan pasar Barito Permai dan perempatan simpang empat lampu merah jalan Sengaji Hulu dan Sengaji Hilir dan bundaran Nelayan.

Namun keberadaan sangat tidak tepat, sebab bisa menghambat jalur lalu lintas dan juga ada imbauan dari Satpol PP larangan tidak berjualan di wilayah perempatan jalan itu.

"Sangat tidak strategis, bila berjualan diperempatan lampu merah. Sebab sangat menganggu kelancaran lalu lintas. Alangkah baiknya bila bila berjualan di pasar wadai yang disediakan Pemkab setempat," ujarnya lagi.

Pantauan dilapangan, kawasan pasar wadai yang disediakan pemerintah setempat sangat padat arus lalu lintas. Kawasan itu dijaga pihak Satlantas Polres Barito Utara, Dinas Perhubungan Barito Utara dan Satpol PP setempat dalam pengaturan lalu lintas di dua tempat yang digunakan untuk berjualan kue Ramadhan.

Terpopuler

01 January 1970, 07:00