REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII), sebagai salah satu ormas Islam memiliki program khusus di Bulan Ramadhan, yaitu Kafilah Dakwah. Untuk Ramadhan kali ini, DDII telah mengirimkan 137 dai muda ke daerah pedalaman di Indonesia.
Dai-dai tersebut merupakan mahasiawa dari Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir Jakarta. Kafilah Dakwah merupakan salah satu program STID Mohammad Natsir Jakarta dan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) DDII dan sejak 2004.
Program ini digagas untuk berdakwah dan membina masyarakat pedalaman pada bulan Ramadhan. “Kami tersebar di Ramadhan kali ini ada 137 dai yang meliputi 10 provinsi dan 34 kabupaten/kota," ujar Manajer Program Laznas DDII Akhmad Agung Gumelar dalam acara buka bersama di Kantor DDII, Jakarta Pusat, Sabtu (26/5).
Sebelum diberangkatkan, para peserta terlebih dahulu diberikan materi pelatihan. Materi meliputi orientasi dan pemetaan dakwah, komunikasi massa, penyusunan progress and reporting, dan pelatihan lifeskill praktis.
Setelah itu, mereka dikirim ke 10 provinsi. Di antaranya Aceh, Lampung, Sumatera Barat, Jawa Barat, NTT, Sulawesi Tengah, Riau, Sumatera Utara, dan Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Ketua STID Mohammad Natsir Jakarta Dwi Budiman menjelaskan DDII didirikan salah satunya untuk mempererat ikhuwah Islamiyah dan untuk menjaga keutuhan NKRI. Menurut dia, kedua prinsip inilah yang selalu ditanamkan kepada para dai atau mahasiswa STID.
Menurut dia, sejak didirikan, Dewan Dakwah harus mencari lahan dakwah yang belum digarap oleh orang lain. Karena itu, kata dia, ketika mencetak dai Dewan Dakwah mengirimkannya ke tempat-tempat yang belum banyak di jamah oleh orang lain.
"Ramadhan juga merupakan momen yang sangat baik untuk melatih dai. Maka kita kemudian mengadakan program Kafilah Dakwah. Dalam Kafilah Dakwah, mereka betul-betul diterjunkan ke pedalaman," ucapnya.
Namun, karena pengiriman dai muda itu juga sebagai latihan, DDII mengirimkannya secara berkelompok. Dalam satu kelompok itu, ada yang terdiri dua orang, dan ada juga yang tiga atau empat orang.
Sementara, dia menambahkan, khusus yang dai muda perempuan ada yang dikirim 26 orang dalam satu kelompok, yaitu ke Jawa Tengah.