REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Masjid Salman ITB, Jalan Ganeca, Bandung, pada Selasa (5/6) terpantau ramai. Sejumlah aktivitas sejak pagi berlangsung di hari ke-20 Ramadhan ini.
Namun, terdapat tumpukan jamaah yang berkumpul di meja pendaftaran ulang iktikaf. Jamaah tersebut berniat untuk beribadah iktikaf di Masjid Salman.
Salah satunya adalah Alfi. Mahasiswi program doktor di ITB ini mengikuti iktikaf di Masjid Salman untuk kedua kalinya. "Saya di Bandung sudah delapan tahun dan selama ini yang paling nyaman di Bandung ya di Masjid Salman saja," katanya saat ditemui Republika.co.id
Alfi mengikuti iktikaf selama lima hari dan pada waktu malam hari. "Ikut dari Tarawih sampai subuh, tapi di rundown jadwalnya sama siang juga," ujar mahasiswi asal Padang ini.
Serambi Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB), ramai oleh kegiatan mahasiswa untuk mengisi Ramadhan, Selasa (29/5).
Dia mengaku tidak ada perbedaan dari iktikaf tahun lalu. Persiapannya untuk beribadah semalam suntuk pun tidak terlalu rumit baginya.
"Kendalanya saat iktikaf tidak terlalu. Tahun kemarin itu sempet rame banget, tapi masih nyaman-nyaman saja untuk tidur. Tapi untuk pagi-pagi biasanya kamar mandi antre," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Pembina Masjid Salman ITB, Suwarno, mengaku pendaftar jamaah iktikaf hingga hari ketiga mencapai seribu lebih. Suwarno mengimbau jamaah iktikaf untuk tetap kondusif agar kenyamanan bersama di Masjid Salman ITB tetap tercipta.
"Kita punya keamanan. Kita lengkapi dengan CCTV. Jadi, insya Allah aman, walaupun ada juga kehilangan kadang-kadang," kata Suwarno.
Jamaah iktikaf Masjid ITB Salman berasal dari berbagai lapisan masyarakat. Dari mahasiswa, alumni, bahkan masyarakat umum yang membawa keluarganya. "Kita sendiri tidak tahu persis kenapa ke Salman, tapi mungkin ada keterikatan. Seperti ada alumni yang ingin ke Salman sambil mengingat zaman perjuangannya di Salman dan di Salman lebih khusyuk (beribadah)," katanya.
itikaf
Koordinator Itikaf dari Panitia Panitia Pelaksana Program Ramadhan dan Idul Adha (P3RI) 1439 H Masjid Salman ITB Taufik Al Amin menuturkan, persiapan hampir mencapai 100 persen. "Masalah hanya di sound system, tapi untuk konsumsi dan acara insya Allah sudah siap," katanya.
Jamaah yang sudah mendaftar akan mendapatkan kit untuk menandakan peserta iktikaf. Namun, untuk jamaah yang belum mendaftar, masih dibuka pendaftaran.
"Ini evaluasi dari tahun lalu ketika jamaah ditanya satu per satu mengenai konsumsi. Tahun ini kita data awal tiap jamaah akan iktikaf berapa hari," katanya.
Tahun ini, dia menyebut, dominasi jamaah justru dari masyarakat umum. "Untuk 20 hari pertama memang didominasi oleh anak muda, iktikaf ke orang tua dan keluarga, bahkan ada rombongan 40 orang," katanya.
Masjid Salman ITB menyiapkan berbagai fasilitas untuk jamaah. Setiap harinya, jamaah akan diisi oleh beribadah bersama maupun waktu untuk ibadah sendiri.
"Tahun ini sebagai lanjutan dari Inspirasi Ramadhan akan diisi mengenai kajian sejarah Islam. Bentuknya akan lebih mudah diterima jamaah dan akan diisi oleh yang ahli di bidangnya," ujarnya.
Iktikaf di Masjid Salman ITB diawali dengan berbuka bersama yang dilanjut oleh shalat Maghrib hingga Tarawih. Akan ada shalat malam berjamaah, kuliah subuh, tahsin, dan penyampaian sejarah Islam.