REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Insiden cederanya winger Liverpool Mohamed Salah benar-benar menyedot perhatian publik di sejumlah sudut dunia. Di Suriah, insiden pada partai final Liga Champions dua pekan lalu itu menjadi bahan soal ujian bagi mahasiswa fakultas hukum.

Tekel terhadap Salah oleh bek Real Madrid Sergio Ramos telah dimasukkan dalam soal ujian bagi mahasiswa hukum tingkat pertama di Universitas Damaskus. ''Secara alami, Ramos tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban atas tindakan ini dari perspektif hukum pidana karena empat kondisi yang membuat penggunaan kekerasan dibenarkan dalam olahraga," sebut pertanyaan soal ujian tersebut. ''Sebutkan apa saja kondisi tersebut.''

Dalam laga final Liga Champions pada 26 Mei lalu, Salah terpaksa tak bisa tuntas memperkuat Liverpool menghadapi Real Madrid. Pelatih Juergen Klopp terpaksa menarik keluar pemain Muslim asal Mesir tersebut karena kesakitan pada menit ke-31. Pemain berangka punggung 11 tersebut mengalami cedera bahu. 

Pada menit ke-25 Salah berusaha melakukan serangan, tetapi Ramos menghalangi. Berjibaku keduanya membuat Salah terpelanting dan jatuh dengan bagian bahu kanannya menjadi tumpuan.

Salah sempat tergeletak beberapa menit. Wasit meminta medis masuk ke lapangan. Salah kembali pulih sebentar dan pertandingan berlanjut.

Akan tetapi, saat Liverpool mendapat sepakan pojok pada menit ke-30, kembali Salah merasakan sakit dan tersungkur. Wasit kembali meminta medis memasuki lapangan.

Setelah itu, tampak sejumlah pemain Madrid dan Liverpool menyemangati Salah. Namun, Salah diminta menepi. Klopp pun meminta Adam Lalala bangkit dari bangku cadangan dan menggantikan Salah.

Pergantian Salah itu menjadi rotasi pemain pertama dalam laga di Stadion Olympikyis, Kiev, Ahad (27/5) WIB. Sampai Salah keluar lapangan, skor pertandingan antara kedua kesebelasan masih imbang 0-0. Madrid akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 3-1.

Ikuti Whatsapp Channel Republika